Mohon tunggu...
Hadi Samsul
Hadi Samsul Mohon Tunggu... Administrasi - Civil servant

HS Bandung Kompasianer “heubeul” , angkatan 2008

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

PON Usai, Pembinaan Dimulai

29 September 2016   23:04 Diperbarui: 29 September 2016   23:16 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
10 besar perolehan medali - website PON 2016

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat baru saja ditutup. Pesta olahraga empat tahunan terbesar di Indonesia ini melahirkan Jawa Barat, yang bertindak sebagai tuan rumah, sebagai juara umum. Jawa Barat membawa pulang medali sebanyak 217 emas, 157 perak, dan 157 perunggu. Sedangkan peringkat kedua direbut Jawa timur dengan perolehan medali 132 emas, 138 perak, dan 134 perunggu. Disusul Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dengan total 132 emas, 124 perak, serta 118 perunggu.

Sedangkan posisi keempat dan kelima ditempati oleh Jawa Tengah serta Kalimantan Timur. Bali, Riau, Papua, Sumatera Utara, dan Yogyakarta masing-masing berurutan menempati posisi enam sampai sepuluh besar. Sedangkan posisi terakhir ditempati oleh provinsi Sulawesi Barat dengan raihan 1 medali perunggu saja.

Tiga besar pengumpul medali terbanyak masih diraih oleh provinsi di wilayah Jawa. Bahkan antara DKI Jakarta yang berada di peringkat tiga, dengan Jawa Tengah yang berada di posisi empat, terjadi perbedaan perolehan medali emas yang sangat jomplang. 100 medali emas. Jika DKI Jakarta mengumpulkan medali emas sebanyak 132 keping, Jawa Tengah yang berada di peringkat empat hanya mengumpulkan 32 emas, 56 perak, serta 85 perunggu.

Jika dilihat secara umum berdasarkan perolehan medali tersebut, bisa dikatakan bahwa saat ini pembinaan atlet belum merata. Provinsi-provinsi macam DKI, Jawa Barat, dan Jawa Timur menjadi gudang atlet yang mampu berprestasi di pentas PON XIX ini. Sedangkan dari daerah lain, terutama di luar Jawa seperti Kalimantan Timur, Bali, Riau, Papua, dan Sumatera Utara belum mampu menandingi keperkasaan tiga provinsi yang menjadi langganan tiga besar tersebut. Bahkan provinsi seperti Sulawesi Tengah, Bengkulu, dan Sulawesi Barat masih belum sanggup merebut medali emas. Ini menjadi PR bagi para pengurus cabang olah raga di masing-masing provinsi untuk semakin meningkatkan pola pembinaan dan pelatihan atlet-atlet di daerahnya.

PON XIX memang telah selesai. Namun pembinaan bagi atlet-atlet berprestasi di ajang PON ini jangan ikut berhenti. Justru pelatihan dan pembinaan atlet yang meraih medali di arena PON ini harus ditangani dengan lebih serius agar melahirkan atlet-atlet yang mampu berlaga di level internasional. Sudah sepatutnya para pengurus persatuan masing-masing cabang olahraga melakukan pembinaan yang lebih maksimal bagi bibit-bibit yang muncul di arena PON XIX kemarin, agar prestasi Indonesia di arena internasional kembali berjaya seperti pada era 90-an.

Prestasi atlet-atlet peraih medali di arena PON ini harus diuji dan ditingkatkan lagi ke arena yang lebih besar. Sea Games 2017 Kuala Lumpur dan Asian Games 2018 Jakarta, menjadi dua multievent yang harus dihadapi oleh Indonesia dalam waktu dekat. Dan momentum PON kemarin, sudah seharusnya dijadikan awal pembibitan atlet-atlet yang akan diikutkan dalam laga Sea Games dan Asian Games mendatang. Keseriusan para pengurus Pusat masing-masing cabang olahraga menjadi kunci dalam membina atlet-atlet untuk meneruskan prestasinya di ajang internasional yang lebih besar.

Disamping pembinaan oleh pengurus pusat, Desentralisasi pembinaan dan pelatihan atlet di daerah pun sebaiknya dilakukan secara merata agar setiap atlet dari masing-masing provinsi dapat memperoleh fasilitas pelatihan yang optimal. Dengan demikian, prestasi mereka pun bisa lebih meningkat lagi ke tingkat internasional. Pembangunan sumber daya manusia di bidang olah raga ini agaknya harus mulai diperhatikan secara serius. Bagaimanapun, olah raga menjadi salah satu cara untuk menunjukan kehebatan negara di mata dunia internasional.

Kembali lagi ke penyelenggaraan PON Jawa Barat, raihan Jawa Barat tersebut menjadi sebuah capaian sukses bagi Ahmad Heryawan selaku Gubernur Jawa Barat yang mencanangkan program Jabar Kahiji. Terlepas dari beberapa protes yang muncul serta ricuh yang sempat terjadi di beberapa arena, pencapaian atlet-atlet dari Provinsi Jawa Barat ini patut diapresiasi. Berdasarkan pantauan di beberapa venue, para atlet tersebut memang telah berupaya optimal. Faktor kesiapan atlet, didukung oleh penonton dan faktor non teknis lainnya, menjadi faktor penentu bagi Provinsi Jawa Barat untuk meraih juara umum perhelatan PON XIX ini.

Akhirnya saya ucapkan selamat kepada Provinsi Jawa Barat yang telah berhasil memenuhi target juara umum. Semoga para atlet Jawa Barat serta atlet-atlet lainnya yang telah merebut medali, dapat mempertahankan prestasinya di ajang nasional, bahkan bisa berprestasi di kancah internasional.

Berjaya di Tanah Legenda, Sampai jumpa di Tanah Papua. (HS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun