Mohon tunggu...
Titik Hitam
Titik Hitam Mohon Tunggu... -

Aku hanya titik hitam yang ingin mewarnai, memberikan kemanfaatan untuk sesama, tak usah dipikir, aku hanya titik hitam . terima kasih Emak, spiritmu adalah hidupku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Berpayung Hujan

15 Maret 2014   06:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Engkau terus melangkah
Langkahmu indah tak terhenti
melewati gerbang malam
Engkau masih konsisten dijalanmu
Meski Guntur dahsyat membisikimu

Tiba-tiba hujan mendekapmu
Engkau tak bergeming
Memasrahkan diri pada semangatmu
Tekadmu melemahkan rasiomu

Engkau menyibak malam
Menerobos dekapan hujan
Entahlah kau tak menghitung waktu
masih saja melangkah

Engkau masih tersenyum ditengah jalanmu
Layaknya kartini yang berjuang emansipasi
Melangkah dan terus berjalan bersama rotasi waktu
Entalah kau perempuan atau berjiwa lelaki

Kaki-kakimu tak goyah
Meski banjir melanda
Dahimu tak berkerut
Meski hujan menghujam ragamu

Engkau melompati lubang dan kubangan
Lubang-lubang yang mengangah dijalanmu
Engkau tegak menapak kaki
Dan konsisten berlari

Wahai perempuan berpayung Hujan
Biarkan senandung rinai mengiringi tegar langkahmu
Bumi dan langit pun mendoakan langkahmu
daun-daun ramah menyapamu
sedangkan Bintang-bintang pun tersenyum untukmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun