Mohon tunggu...
HADIQ WAFI
HADIQ WAFI Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya sebagai mahasiswa

saya memiliki hobi olahraga, terutama futsal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ranah 3 Warna

3 Juni 2024   22:45 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gramedia.com/products/ranah-3-warna-cu-cover-baru

Kelebihan dari penulisan novel "Ranah 3 Warna" oleh Ahmad Fuadi adalah kemampuannya dalam menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan detail yang begitu hidup, sehingga pembaca dapat benar-benar terjun ke dalam dunia yang dibangun oleh sang penulis. Selain itu, novel ini juga berhasil menghadirkan karakter-karakter yang kompleks dan mendalam, sehingga membawa nuansa emosional yang kuat bagi pembaca. Novel ini juga menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai kehidupan yang dalam, membuat pembaca merenung dan terinspirasi. Keseluruhan, kelebihan dari novel "Ranah 3 Warna" adalah kemampuannya dalam menyajikan cerita yang menghibur sekaligus memberikan makna yang mendalam bagi pembacanya

D. Kelemahan Novel

Kelemahan dari penulisan novel "Ranah 3 Warna" oleh Ahmad Fuadi adalah beberapa hal berikut: 

  • Penulisan Bang Togar: Penulis mengabaikan Bang Togar di pertengahan hingga akhir novel, padahal Bang Togar lah yang berjasa dalam kehidupan Alif di Bandung.
  • Cerita yang terlalu singkat: Novel ini memiliki cerita yang terlalu singkat, sehingga pembaca mungkin merasa ingin tahu lebih banyak tentang detail cerita dan karakter di dalamnya.
  • Harga yang tinggi: Buku ini menggunakan kertas bookpaper yang berbeda dari novel-novel biasanya, sehingga harganya cukup tinggi.

Dengan demikian, kelemahan novel "Ranah 3 Warna" terutama berfokus pada penulisan karakter Bang Togar dan kekurangan cerita yang terlalu singkat serta harganya yang tinggi. 

E. Kesimpulan Novel

Novel "Ranah 3 Warna" karya Ahmad Fuadi menceritakan perjuangan hidup seorang pemuda bernama Alif untuk meraih cita-citanya masuk perguruan tinggi negeri. Alif baru saja menyelesaikan pendidikan di Pondok Madani dan memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikan di ITB, seperti Habibie. Namun, Randai, sahabat karibnya, meragukan kemampuan Alif untuk melanjutkan ke ITB karena tidak memiliki ijazah SMA.

Alif memutuskan untuk mengikuti ujian persamaan SMA dan akhirnya lulus meskipun dengan nilai pas-pasan. Ia kemudian memilih jurusan Hubungan Internasional (HI) di ITB. Novel ini menggambarkan kehidupan pesantren yang berbeda, menekankan bahwa didikan pesantren yang keras serta ilmu-ilmu dan petuah yang diperoleh di sana dapat membantu seseorang menghadapi berbagai cobaan hidup. 

Karakter Alif Fikri dalam novel ini dikenal sebagai seorang anak yang baik, rajin beribadah, pandai bergaul, dan berprestasi tinggi. Ia juga memiliki budaya minangkabau yang sangat baik, seperti tekad untuk berkuliah dan membantu biaya keluarganya. Dalam novel ini, terdapat empat budaya minangkabau yang ditemui, yakni adat yang sebenar adat, kebutuhan sekarang dan akan datang, pengaplikasian kebiasaan, serta pelaksanaan adat. 

Novel ini dapat dijadikan media pembelajaran bagi peserta didik untuk menentukan dan mengetahui karakter dan budaya minangkabau. Selain itu, novel ini juga dapat dijadikan media untuk pembelajaran sastra bagi siswa-siswi, membantu mereka meniru karakter dan budaya minangkabau yang terdapat dalam novel.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun