Mohon tunggu...
M Hadiputra Azhar
M Hadiputra Azhar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa biasa

Undergraduated Management Student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Implementasi Analisis Jabatan

7 Desember 2021   21:11 Diperbarui: 7 Desember 2021   21:16 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(www.pengajar.co.id)

                                                                                                                  

Halooo, Assalamualaikum

Di kesempatan kali ini aku mau sharing tentang analisis jabatan. Menurut Homawan Sutanto dalam artikelnya tentang analisis jabatan, ia berpendapat bahwa salah satu tugas manajemen adalah memanfaatkan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya. Penggunaan ini seringkali berarti berusaha agar sumber daya manusia  mampu dan mau bekerja secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Orang siap dan mampu berkinerja baik bila ditempatkan pada posisi dengan jabatan, sesuai  minat dan kemampuannya, serta mampu memenuhi kebutuhannya di tempat kerja.

Analisis jabatan adalah prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakan untuk itu. Analisis menghasilkan informasi tentang tuntutan jabatan, yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan uraian dan spesifikasi jabatan. Uraian jabatan adalah tanggungjawab serta daftar tugas, sedangkan spesifikasi jabatan adalah suatu daftar dari suatu jabatan yakni, pendidikan, keterampilan, kepribadian, dan lain- lain.

Tujuan Analisis Jabatan

Analisis jabatan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan. Adapun tujuan analisis pekerjaan yaitu :

1. Memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat,

2. Memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja,

3. Menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo).

Analisis pekerjaan adalah prosedur untuk menentukan tugas dan keterampilan yang diperlukan untuk suatu posisi dan jenis orang yang akan dipekerjakan untuk posisi itu. Analisis menghasilkan informasi tentang persyaratan yang kemudian digunakan untuk mengembangkan deskripsi pekerjaan, yang kemudian digunakan untuk mengembangkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Metode Analisis Jabatan

Terdapat berbagai teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi berdasarkan tugas, tanggung jawab, dan aktivitas dari jabatan. Dalam praktiknya, satu atau lebih teknik yang paling sesuai dengan tujuan yang diinginkan dapat digunakan. Misalnya, wawancara mungkin cocok untuk membuat deskripsi pekerjaan, sedangkan kuesioner lebih cocok untuk menetapkan nilai pekerjaan untuk tujuan kompensasi

  • Metode Observasi dan Wawancara
    Metode observasi berarti pelaksana analisis jabatan mengamati secara langsung di tempat bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan mencatatnya untuk di olahnya menjadi informasi. Sedangkan dalam metode wawancara petugas analisis mewawancarai langsung pemegang jabatan dengan mengajukan pertanyaan yang di siapkan lebih dulu dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang di perlukan
  • Metode Kuesioner ( Daftar Pertanyaan )
    Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan kepada semua karyawan untuk di isi. Daftar pertanyaan itu bisa bersifat "terbuka" (Open ended) artinya, penjawab harus memberikan jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya sendiri, tidak dibatasi. Bila daftar pertanyaan itu bersifat "tertutup" (Closed), maka pertanyaan sudah dibuat sedemikian rupa sehingga penjawab tinggal menjawab ya/tidak, atau benar/salah.
  • Metode Studi Referensi
    Metode ini mengandalkan pada pengetahuan dan "ahli", rujukan yang ada dan perbandingan dengan organisasi lain. Metode ini jarang digunakan.
  • Metode Kombinasi
    Metode int berarti menggunakan beberapa metode di atas sekaligus.
    Metode observasi di tempat dapat diadakan untuk jabatan atau posisi yang khusus. Observasi dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diuraikan secara tertulis seperti kondisi kerja, arus kerja, proses, keterampilan yang dibutuhkan dan perajatan yang digunakan.
  • Metode wawancara dilakukan mengingat tidak semua jabatan dapat dianalisis secara tertulis. Jabatan seperti: jabatan teknis, profesional, kepengawasan dan eksekutif sebaik-nya dikaji melalui wawancara atas pemegang jabatan yang bersangkutan.
    Metode daftar pertanyaan pada umumnya kurang berhasil, karena tidak semua karyawan telah mengisi formulir atau dapat membaca dan menulis dengan baik. Setiap kategori karyawan harus diberi kuisioner tersendiri dengan gaya bahasa khusus guna mencegah kesalahpahaman dalam penafsiran.
    Metode studi referensi misalnya dapat dilakukan dengan menganalisis buku catatan harian untuk mendapatkan informasi tentang suatu jabatan atau posist. Tetapi metode ini agak sulit dilakukan karena tidak semua catatan harian berguna, karena si penulis tidak merumuskan kegiatan yang sebenarnya. Juga masih banyak pekerjaan yang tidak membiasakan diri membuat catatan harian seperti pesuruh atau mekanik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun