Hidraulic Lash Adjuster atau yang biasa disingkat HLA adalah sistim yang terdapat pada mesin mobil yang berguna untuk mengatur celah katup agar tidak perlu melakukan penyetelan celah secara berkala. Sebelum menggunakan sistim ini, celah katup pada mobil harus dilakukan penyetelan secara berkala agar ukuran celahnya tetap sesuai dengan standartspesifikasi.Ukuran celah katup pada setiap kendaraan berbeda-beda. Seiring perkembangan teknologi, kendaraan sudah ada yang menggunakan Hidraulic Lash Adjuster sehingga tidak perlu melakukan penyetelan celah katup.
Sebelum dipasang pada mesin, HLA harus terlebih dahulu dilakukan pembuangan udara atau di Bleeding dengan oli agar udara yang di dalam HLA keluar. Oli yang digunakan untuk membleeding HLA harus sesuai dengan oli yang digunkan oleh kendaraan tersebut, misalnya dalam spesifikasi kendaraan tersebut menggunakan oli dengan SAE 0w20 berarti oli yang digunakan untuk membleding juga 0w 20. cara mengeluarkan udara adalah dengan menekan ball di dalam HLA dengan menggunkan kawat kaku bersamaan dengan menekan Plunger sampai HLA pada posisi paling pendek. setelah HLA pada posisi paling pendek lepaskan plunger agar HLA kembali memanjang, kemudian ulangi langkah menekan ball dan plunger. Langkah tersebut dilakukan dengan memerndam seluruh bagian HLA di dalam oli agar oli dapat masuk ke dalam HLA. Dan langkah ini dilakukan berulang ulang sampai plunger tidak dapat ditekan atau menjadi keras.
Setelah HLA di bleeding, HLA baru bisa dipasang pada cylinderhead.
Setelah di bleeding, HLA berada pada posisi paling panjang, pada saat perakitan misalnya posisi cam lube tidak menekan rocker arm, katup akan membuka, namun proses perakitan hingga mesin dapat dihidupkan rata rata membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam atau bahkan lebih. Nah pada waktu perakitan tersebut HLA akan memendek atau menyesuaikan ukuran dengan sendirinya sampai katup benar-benar menutup. HLA bisa memendek karena spring pada katup berusaha menekan rockerarm agar katup bisa menutup. Pada HLA, oli yang berada di presure chamber akan keluar secara perlahan melalui celah plunger dan rumah plunger sampai katup menutup sehingga Pegas katup tidak menekan rocker arm dan rocker arm tidak menekan plunger HLA.
Bagaimana jika saat perakitan cam lube pada posisi menekan rocker arm?
Saat cam lube menekan rocker arm, HLA juga akan tertekan dan memendekkan posisi sampai katup pada posisi menutup. Namun Pada saat cam lube menekan rocker arm, posisi HLA akan lebih pendek. Ketika awal mesin di starter, plunger HLA akan bergerak naik turun karena perputaran camshaft, pada saat tersebut, oli bertekanan akan masuk menuju presure camber HLA melalui lubang di samping HLA, dan posisi HLA akan memanjang sampai katup dapat membuka penuh, fase ini sama dengan proses saat kita melakukan bleeding pada HLA bedanya tidak perlu melakukan penekanan pada ball karena sudah tidak ada udara di dalam presure chamber.
Pada saat mesin mati dalam waktu lama katup dalam posisi yang berbeda beda sesuai langkah piston dalam silinder tersebut. Misalnya posisi salah satu katup dalam keadaan tertutup, berarti cam lube tidak dalam posisi menekan rocker arm sehingga panjang HLA akan tetap. Tetapi jika posisi katup dalam keadaan membuka saat mesin mati, maka pegas katup juga akan mendorong katup agara posisi katup kembali menutup, sehingga HLA akan memendek sampai posisi katup menutup (sama seperti proses ketika merakit cilynderhead). Dan ketika mesin di starter, rocker arm akan menekan dan melepas HLA secara berulang ulang sampai posisi HLA kembali memanjang dan sistim katup bekerja normal kembali.
Perawatan mesin kendaraan dengan sistim HLA agak sedikit berbeda dengan mesin lainnya terutama pada penggunaan oli.
Biasanya oli yang digunakan adalah SAE 0W20 atau lebih encer dari oli standar karena celah pada sistim katup lebih sempit, jika olinya terlalu kental maka bagian celah yang sempit tidak bisa dijangkau oleh oli tersebut, dan pelumasan tidak bisa sempurna, efeknya tingkat keausan part akan lebih tinggi.
Selain penggunaan jenis oli yang tepat, ritme penggantian oli juga tidak boleh sampai telat. Umumnya penggantian oli dilakukan setiap 5000 km sampai 10.000 km. Akibat jika sampai telat mengganti oli, maka oli akan mengental hingga berubah seperti lumpur sehingga, lubang jalur masuknya oli ke HLA akan tersumbat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H