Mohon tunggu...
Ilham Jaya
Ilham Jaya Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas

mempunyai media online yang bertujuan agar umkm bisa terpublish lebih jauh lagi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Propaganda Putih, Bagian Terindah komunikasi

7 Oktober 2018   20:34 Diperbarui: 7 Oktober 2018   20:38 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Propaganda bukanlah hal yang asing di telinga kita. Kebanyakan dari kita tentulah sudah mengenal apa itu propaganda, akan tetapi kebanyakan dari kita pastilah menilai jika terdengar kata propaganda maka yang muncul dibenak kita adalah sebuah kejahatan. 

Proganda dalam persepsi kebanyakan orang yaitu propaganda merupakan sebuah cara yang tujuannya demi kepentingan politik, demi sebuah jabatan, demi legitimasi, dan selalu berkonotasi negatip, benar bukan?

Sebenarnya masyarakat awam tidaklah salah jika memiliki penilaian seperti itu, karena memang hal itulah yang selalu dijelaskan di berbagai media. Sebenarnya propaganda hanyalah sebuah alat, dan alat tersebut digunakan sesuai keinginan pemakainya bisa untuk kejahatan dan tidak menutup kemnungkinana untuk berbuat baik. Kali ini saya membahas segala unsur kebaikan dari sebuah propaganda. 

Propaganda sendiri berasal dari bahasa latin yaitu propagare yang artinya memekarkan atau mengembangkan. Sebagai kata istilah propaganda pertama kali digunakan oleh Gereja Katolik Roma pada tahun 1622. 

Pada tahun tersebut Paus Gregorius XV membentuk The Roman Catholic Sacred Congregation for the Propagation of the Faith. Propaganda Fide dibentuk untuk menyebar luaskan misi agama sekaligus mengawasi kegiatan  misionaris agama Katolik Roma di Italia maupun di Negara-negara lain, alasannya masayarakatyang tidak mengenal agama Katolik tidak akan memeluk agam itu jika tidak mengetahui. Kerana tujuannya untuk penyebaran agama, maka propaganda dinilai berkonotasi positif. Sebenarnya propaganda memang dibentuk untuk tujuan yang baik pada awal penggunaan istilah tersebut.

Propaganda sendiri mulai berkonotasi negative atau kebanyakan masyarakat mulai menilai sebagai hal yang negative sejak propaganda digunakan oleh Pemimpin Nazi yaitu Adolf Hitler. 

Sosok tersebut sangat identik dengan propaganda hitam. Ia menggunakannya sebagai alat politik dan klaim legitimasi kekuasaan. Adolf hitler membuat propaganda identik dengan kebohongan dan manipulasi. Padahal jika dilihat dari asal mulanya propaganda bernilai sangat mulia.

Rasanya tidak lengkap jika membahas propaganda tanpa mengaitkannya dengan ilmu komunikasi. Sebenarnya propaganda merupakan salah satu ilmu komunikasi praktika. Ilmu komunikasi praktika adalah ilmu yang mempelajari penggunaan ilmu komunikasi untuk mencapai beberapa tujuan hidup.

Propaganda putih atau White Propaganda merupak salah satu bagian dari propaganda. Propaganda putih berisikan ujaraan kebenaran tanpa ada manipulasi data lagi. 

Semua propaganda putih berasal dari sumber yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Propaganda putih dapat digunakan untuk menanggal banyaknya berita-berita bohong yang tengah marak terjadi di luar sana. 

Propaganda putih kebalikannya dari propaganda hitam yang selalu menebar kebencian dan kebohongan yang di ciptakan lalu di sebarkan secara terus-menerus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun