Pemberdayaan Usaha Mikro: Budidaya Lebah Madu Kelulut

Usaha mikro merupakan usaha dalam skala kecil/rumah tangga yang dilakukan oleh sebagian anggota masyarakat dalam rangka mencari nafkah bagi keluarga.  Berbagai kegiatan usaha kecil antara lain; penjualan sarapan pagi, pengemudi ojek online dan warung kecil penjual kebutuhan harian.  Kebutuhan biaya untuk berbagai keperluan hidup keluarga biasanya berasal dari usaha kecilnya.  

Anggota kelompok usaha kecil biasanya juga melakukan kerja serabutan.  Apabila anggota kelompok usaha kecil bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha lain dengan memanfaatkan sumberdaya di sekitarnya, tanpa meninggalkan tugas-tugasnya akan lebih baik.

Berbagai kegiatan usaha dapat dilakukan oleh usaha mikro salah satunya adalah berternak lebah madu. Lebah madu juga terdiri atas berbagai macam jenis, adapun salah satunya adalah lebih madu jenis kelulut (Trigona sp). Jenis lebah madu ini dapat diternakkan dengan mudah asalkan sumber pakan tersedia. Selain madu lebah jenis ini menghasilkan propolis dengan nilai ekonomi tinggi.

Beternak lebah madu membutuhkan pengetahuan dan keterampilan agar hasilnya baik.  Pengetahuan yang perlu dimiliki adalah tentang biologi lebah dan sumber pakannya.  Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki adalah teknik pemeliharaan, pemanenan dan sebagainya.  Keterampilan dan pengetahuan dapat diperoleh dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan.  

Oleh karena itu kegiatan pelatihan dan pendampingan diberikan oleh tim IbM Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning. Kemitraan antara tim pengabdian dengan kelompok usaha kecil dalam kegiatan beternak lebah madu diharapkan akan meningkatkan penghasilan kelompok usaha kecil di RW 10 Umban Sari.  Kelompok usaha kecil tersebut merupakan orang-orang yang bersemangat dan giat bekerja, sehingga diharapkan kegiatan ini akan berhasil dengan baik.

Pelatihan terhadap kelompok usaha kecil ini dilakukan melalui pemberian pengetahuan seputar lebah madu kelulut seperti anatomi lebah madu, jenis-jenis sarang lebah, pemilihan lokasi peternakan, perawatan dan manajemen koloni, pengenalan jenis madu, hingga pemasaran dan bisnis madu. 

Selain pemberian pengetahuan, pelatihan juga mencakup kegiatan praktek seperti persiapan sarang lebah, mendapatkan koloni lebah, memasang koloni, merawat koloni, pemanenan madu hingga peduli dengan keberlanjutan lebah. Setelah pelatihan juga dilakukan evaluasi pemahaman mitra untuk mengukur efektivitas informasi yang diterima. (Hadinoto)