Mohon tunggu...
Tsamin.  H
Tsamin. H Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

lets write our new story

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ini Bukan Sekadar Mendapatkan Piala

26 Agustus 2023   14:48 Diperbarui: 26 Agustus 2023   14:55 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Piala AFF bukan tentang sebuah kejuaraan sepak bola antar  negara Asia Tenggara, bukan tentang kejuaraan yang tidak masuk agenda FIFA sehingga dianggap tidak begitu penting oleh beberapa pihak, ataupun seberapa besar nasionalis kamu untuk bisa membela tim nasional walaupun dilarang oleh orang tuamu, klubmu atau pun pelatihmu. Sekali lagi Piala AFF bukan hanya sekedar kompetisi yang membentrokan antara nasionalis dan profesionalitas klub dan timnas. Tetapi ini adalah pesta rakyat Asia Tenggara khusunya pecinta sepak bola.

Jika masyarakat eropa memiliki banyak sekali pesta sepak bola mulai dari UEFA Champions League, Champion League dan Piala Eropa. Maka bolehlah salah satu bagian bumi tepatnya tenggara benua Asia, ini memiliki kompetisi sepak bola sendiri. Tidak usah tiga kompetisi, cukup satu. Tapi Kompetisi ini bisa benar - benar menjadi pesta rakyatnya Asia Tenggara. Walaupun tidak semua rakyat Asia Tenggara yang berjumlah 676,69 jiwa menyukai sepak bola secara seutuhnya. 

Bukannya pesta rakyat sepak bola Asia Tenggara sudah berjalan sejak 1996 ? 1996 sampai 2023 bukan waktu yang sebentar loh ? Setidaknya sudah ada 14 kali piala AFF sudah diangkat oleh beberapa negara Asia Tenggara dan Thailad masih menjadi jawara sepak bola Asia Tenggara dengan total 6 kali juara. Sedangkan Negara kita tercinta, Indonesia masih menjadi spesialist juara dua hingga saat ini. Mudah - mudahan saja Timnas Senior bisa menjadi juara di tahun ini, menyusul garuda muda yang sudah menjuarai turmanamen ini sebanyak 3 kali yaitu U - 19 di tahun 2013, u-16 di tahun 2018 dan u -22 di tahun 2020. Amiin.

Memang piala AFF sudah bergulir cukup lama, tapi ada gak sih dari sobat pembaca merasa bosan mengikuti perhelatan turnamen ini ? Bosan bukan berarti tidak mendukung timnas. Hanya saja persaingan di turnamen ini mulai merosot dan berkurang intensitas turnamennya. Sepeti jumlah peserta yang ikut di turnamen ini dan persaingan yang hanya diisi oleh negara - negara yang itu - itu saja masuk semi final dan final sepeti Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia dan Vietnam. Selain itu turnamen ini juga tidak terdaftar di kalender FIFA sehingga ada beberapa pelatih tim tidak melepas pemainya ke timnas. Mereka menganggap turnamen ini hanya sebagai turnamen pesahabatan antar negara Asia Tenggara. Lantas bagaimana solusinya ?

1. Menghilangkan play Off piala AFF dan menambah slot peserta.

Biasanya piala AFF hanya terdiri dari 2 grup, yang hanya diisi 4 - 5 negara setiap grupnya dan hanya 4 peserta yang lolos langsung ke semi final. Kok cuman 9 - 10 negara kan negara Asia Tenggara ada 11 Negara ? terus 1 - 2 negara lainnya kemana ? Hal ini karena adanya sistem play off dijalani oleh negara yang penampilannya buruk di ketiga edisi turnamen piala AFF sebelumnya. Dari tahun 2016, 2018 dan 2020. yaitu antara negara Brunei Darussalam dan Timur Leste. 

Tidak hanya sistem play off saja ada juga beberapa negara yang mengundurkan diri dari turnamen piala AFF akibat dari pandemi atau pun ketidaksiapan timnas tesebut. Jumlah peserta yang ikut sedikit menimbulkan kejomplangan antara tim kuat dan tim yang uderground. seperti halnya  sistem pengundian Thailand, bersama dengan kamboja, laos, filipina dan Myanmar. 

sedangkan di grup satunya berisi Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalaam dan Vietnam. grup thailand bisa disebt grup surga untuk thailand sedangkan grup sebelah bisa disebut grup neraka karena ada pesaingan yang ketat. Apakah adil jika undian grup seperti itu ? adillah itukan undian jadi harus terimalah kan namanya juga turnamen, kadang ada easy ada hard mode, yang pentingkan harus try hard. Main Mobile Legend aja gak selalu gampang dapet bintang. kadang dapet satu bintang lalu di next match hilang 10 bintang. 

Beda hal jika ada tambahan 2 slot peserta timor leste dan australia tanpa melalui play off.  Lah kok ada Australia ? Ya karena Australia adalah satu - satunya negara anggota AFF yang tidak pernah mengikuti turnamen piala AFF  di level senior tapi Australia pernah mengikuti turnamen piala AFF di level junior u - 16 dan  u - 19 bahkan bisa mengoleksi 5 gelar juara. Jika timnas Australia ikut di level senior pasti kualitas dan intensitas turnamen meningkat. Apalagi dari gaya permainan dan pengalaman timnas Australia sudah pernah mengikuti piala dunia dan sebagian besar pemainnya berkarir di kasta teratas liga eropa

2. Mengundang beberapa tim di luar Asia Tenggara.

Mengundang tim luar Asia Tenggara menjadi point terbesar untuk meningkatkan intensitas turnamen, minat penonton dan kualitas permainan timnas yang ada di Asia Tenggara. Seperti halnya piala copa amerika 2019 yang mengundang 2 negara non regionalnya yaitu Qatar dan Jepang. Jika saja Federasi Sepak Bola Asia Tenggara mau mengundang negara yang kuat seperti paling minimal korea selatan dan jepang ataupun argentina dan portugal. Maka secara value dan vanue pertandingan akan meningkat. setidaknya banyak tim yang bisa belajar dari turnamen ini bukan hanya laga persahabatan saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun