Mohon tunggu...
Tsamin.  H
Tsamin. H Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

lets write our new story

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini Minggu Derbi yang Berdarah

2 Oktober 2022   17:15 Diperbarui: 2 Oktober 2022   17:19 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hasil yang tidak bagus diraih oleh Evos Legends setelah takluk 2 – 0 dari RRQ Hoshi.

Meski pada game pertama Evos Legend sempat memberikan tekanan yang berarti namun apalah daya yang di lawan adalah RRQ Hoshi si raja come back. Dengan insiator yang bagus dari Vyn. Membuat RRQ Hoshi mengamankan game pertama. 

Di babak kedua RRQ Hoshi semakin perkasa dan tidak dapat dibendung lagi oleh Evos Legends. Hal yang menarik dari derbi ini adalah kedua belah suporter duduk berdampingan satu sama lain. Dan saling memberikan dukungan yang sportif.

Walaupun Evos kalah dan menutup asa mereka untuk maju ke babak Play Off, para suporter Evos Legend yaitu Evos Fams. Tudaklah begitu kecewa dengan hasil yang diraih. 

Para Evos Fams ramai – ramai menggaungkan kata – kata Nice Try dan Good Game kepada para player Evos Legends. Di kubu rival juga seperti itu. Mereka saling memberikan respect kepada para player Evos Legends dan Evos Fams. 

Kata respect inilah yang mencerminkan rasa saling menghormati dan menghargai antara suporter dengan suporter dan antara suporter dengan para player.

Lantas bagaimana tentang derbi sepak bola yang terjadi pada awal Oktober, Apakah berjalan dengan damai dan semua orang dapat menikmatinya dengan aman dan nyaman ? Kabar yang terdengar tampaknya berbalik seratus persen dengan apa yang terjadi di MPL Arena. 

Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi saksi peristiwa besar itu terjadi. Entah mungkin rasa kekecewaan Aremania lebih besar dari pada rasa kekecewaan yang dialami Evos Fams. 

Lantas apa yang melatar belakangi itu semua ? Berbagai sumber mengatakan bahwa para oknum suporter yang marah itu disebabkan oleh kekalahan kandang pertama atas Persebaya yang terjadi kurang lebih 23 tahun. Wow, rekor yang lama sekali bukan. 

Arema selalu menang melawan Persebaya di Stadion Kanjuruan Selama 23 tahun. Jika rumor itu benar pantas saja Aremania Kecewa. Tetapi menjadi sangat riskan sekali apabila para oknum Aremania menjadi marah besar akibat kekalahan tersebut. 

Alhasil seperti apa yang diberitakan 125 orang Aremania meninggal dunia dan 2 orang polisi meninggal dunia. Selain kira – kira 180 orang masih dirawat di rumah sakit sekitar daerah Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun