Di group WA Innovator 4.0 semalam, Om Hariadhi meneruskan pesan tentang undangan seminar di TriBrata, Dharmawangsa. Undangan forum MeMinds, lebih tepatnya bukan seminar sebenarnya, tapi panelis.Â
Saya mengajukan diri "Om Hariadhi mau ikut dungs." Ada beberapa temen yang mau ikut, tapi terkendala kesibukan. Kita janjian pukul 10.00 WIB, saya datang pertama tepat waktu. Om Hariadhi dkk malah terlambat.Â
Saya mulai masuk saat itu sedang presentasi sesi ekonomi Islam. "Apa yang bisa ditawarkan oleh sistem ekonomi Islam kepada dunia." Beberapa pemateri menjelaskan bahwa jangan membatasi target pasar Bank Syariah hanya 1.7 Milyar jiwa (Jumlah seluruh muslim di seluruh dunia); tapi 7,sekian milyar (Jumlah total umat manusia). Karena ekonomi Islam/Bank Syariah bisa dipakai dan diminati oleh non Muslim juga.
Penjelasan tentang wakaf yang menarik. Selama ini, di benak orang Indonesia, wakaf itu sebatas pemberian tanah untuk ketiga fungsi ini: masjid, kuburan, madrasah. Padahal wakaf itu adalah pemberian aset tetap yang tidak boleh dijualbelikan lagi, dan untuk kemaslahatan manusia. Bolehkah kita mewakafkan rumah sakit? Boleh. Bolehkah kita mewakafkan mobil? Tanah, mesin, peralatan, dll? Boleh.Â
Potensi wakaf dan zakat kita sangat besar, tapi yang bisa terambil masih sangat sedikit. Ada tantangan-tantangan yang perlu dihadapi: kesadaran rendah, regulasi belum kuat, akuntabilitas, perbedaan hukum fikih antar daerah/negara.
Ada juga tadi Pak Rudiantara, mantan menteri informatika. Bahasa Inggris logat Indonesia beliau sangat mudah dipahami dan membuat semangat. Beliau bilang Pemerintah harus berbenah untuk mendukung start up. Dulu pemerintah hanya sebatas regulator, ke depan harus juga berperan sebagai fasilitator dan accelerator. Penyedia fasilitas dan pemercepat perkembangan industri.
Kesimpulan: forum ini adalah forum yang besar, mengundang pembicara-pembicata kelas dunia. Banyak materi terutama tentang perekonomian islam, globalisasi, teknologi yang sangat menarik. Andai mereka jadi dosen di kampus saya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H