Era globalisasi yang harusnya menjadi sebuah peluang bagi para pelaku usaha di tanah air khususnya pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) justru menjadi sebuah ancaman bagi mereka semua. Pelaku usaha harus dituntut sekreatif mungkin untuk mengembangkan usaha mereka, namun perjuangan mereka terasa berat ketika arus barang impor yang masuk semakin tinggi dan perjuangan mereka untuk menguasai pasar lokal dan ekspansi ke luar negeri juga semakin berat ketika pemerintah memberlakukan regulasi yang pro produk impor.
Selain itu, masih rendahnya image produk lokal dan culture orang indonesia yang lebih bangga membeli produk impor daripada produk lokal. Hal ini juga semakin menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM untuk menunjukkan kualitasnya. Mungkin untuk masalah kualitas, sebenarnya boleh lah diadu dengan produk manapun. Kelemahan dari pelaku usaha kecil adalaha manajemen usaha yang masih kurang dan pemasaran produk yang juga masih sangat kurang. Selain itu akses modal yang terkadang sulit mereka dapatkan, hal ini tak terlepas dari akuntanbilitas mereka yang kurang rapi.
Namun tidak semua pelaku UKM dan UMKM mengeluhkan hal ini. Tidak sedikit juga dari mereka yang berhasil dan bahkan bisa ekspor ke eropa dan amerika. Kita memang tidak bisa terus menerus menyalahkan kondisi yang ada sekarang, mulai dari pemerintah yang kurang peduli ataupun masyarakat yang masih gengsi dengan produk lokal. Yah, penulis cuma berharap aja semoga pelaku usaha di Indonesia bisa hidup sejahtera dan produk mereka bisa terus hidup dan menguasai pasaran baik lokal maupun internasional. Amin
