Mohon tunggu...
Hadi Jakariya
Hadi Jakariya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Just voicing ideas

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gajah Sumatera Berumur 45 Tahun di TN-Way Kambas Tewas

24 Juni 2023   00:42 Diperbarui: 24 Juni 2023   00:47 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seekor gajah Sumatera berumur 45 tahun yang ada di wilayah konservasi, Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, tewas di lokasi pusat latihan gajah (PLG), usai mengalami kondisi sakit sejak lama.

Humas Balai TNWK Sukatmoko mengungkap, mengenai kondisi gajah jantan bernama Mambo itu pertama kali diketahui oleh mahout yang hendak melakukan perawatan rutin di lokasi pusat pelatihan gajah (PLG).

"Susah untuk bangun. Kemudian coba berusaha untuk diberikan bantuan pengobatan secara medis oleh dokter," kata Sukatmoko, saat ditemui di Balai TNWK, Jumat (23/06/2023).

Saat dilakukan proses upaya penyelamatan oleh tim dokter hewan, gajah tersebut sempat dapat berdiri namun selang beberapa menit kemudian terbaring kembali hingga akhirnya tewas, "Pada pukul 07.10, gajah tidak bisa ditolong," pungkasnya.

Selanjutnya, bangkai gajah dilakukan proses investigasi medis (nekropsi) oleh tim dokter hewan. Mereka mengambil sebagian organ dalamnya seperti paru-paru, ginjal, dan hati.

"Untuk diketahui secara pasti sakitnya, dokter hewan yang ada di rumah sakit gajah, dokter Esti, dan dibantu oleh dokter-dokter yang ada di Suaka Rhino Sumatera, serta ada beberapa mahasiswa kedokteran hewan dari Universitas IPB yang kebetulan ada magang di Way Kambas, membedah gajah tersebut untuk diambil bagian dalamnya," kata Sukatmoko.

Sementara mengenai tujuan pengambilan organ dalam bangkai gajah tersebut, kata Sukatmoko, untuk dilakukan proses laboratorium guna mengetahui penyakit yang menyebabkan kematianya.

"Ya, sekarang masih dalam proses, dan itu tentu, kita akan melakukan itu nanti dengan laboratorium," jelasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun