Mohon tunggu...
Mister Hadi
Mister Hadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bagi Anda yang tinggal di Bogor/Depok dan sekitarnya dan ingin belajar privat Bahasa Inggris dengan saya, hubungi : 08561802478 (call/WA)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Soal Denny Indrayana Metro TV Lebay...

4 April 2012   16:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:02 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saya barusan menyaksikan acara mata nazwa di Metro TV. Kali ini temanya adalah mengenai kandidat gubernur DKI. Saya hanya menyaksikan dua narasumber terakhir yaitu Jokowi dan Alex Nurdin. Nazwa Shihab cukup fair dalam membawakan acaranya tetapi saya terganggu dengan running text yang hampir 90 persen adalah soal Denny Indrayana yang (katanya) menampar sipir di LP Pekanbaru. Setiap orang yang mengecam Denny ditulis di running text tersebut. Saya kira semua menyayangkan seandainya Denny memang melakukan penamparan tetapi itu bisa dilakukan oleh siapa saja jika hendak melakukan tugasnya dihalangi oleh bawahannya.

Saya merasakan banyak sekali pihak-pihak yang membeci Denny karena dia sering melakukan sidak ke lapas-lapas baik ketika dia belum menjadi wamen hingga sekarang. Para koruptor yang mendapat fasilitas mewah  dan para bandar  narkoba yang  menjalankan bisnisnya di lapas-lapas merasa 'gerah' dengan sepak terjang Denny. Kebetulan para koruptor itu berasal dari parpol yang punya cees di parlemen, aktifis dan media. Begitu juga para bandar yang merasa terancam dengan tindakan Denny. Ditambah lagi dengan pihak-pihak yang sejak semula tidak suka dengan jabatan wakil menteri dan sedang berusaha melakukan uji materi di MK. Maka ketika Denny tersandung kasus penamparan ini semua bersorak dan ada media yang memfasilitasi.

Seandainya Surya Paloh menjadi pejabat, katakanlah sebagai menteri Hukum dan HAM kemudian mendengar kabar banyaknya bobroknya kondisi lapas-lapas di seluruh Indonesia maka jika ia ingin melihat langsung cuma dengan melakukan sidak, sebab jika tidak para kalapas akan 'mengkondisikan' agar lapasnya terlihat baik, rapih dan sesuai intruksinya. Dan ketika Surya Paloh akan melakukan sidak tiba-tiba ada sipir yang menghalang-halangi, mungkin dia akan menghardiknya, tapi jika sipir itu juga masih menghalanginya, mungkin dia akan menamparnya. Sekali lagi saya tidak mengatakan bahwa penamparan itu dibenarkan tetapi setiap kita punya emosi yang berbeda-beda, apalagi seorang majikan (atasan) kepada bawahannya.

Program berita di Metro TV sejak semalam, pagi, siang, sore dan sampai malam ini hampir 80% soal Denny. Saya merasa ada berita-berita yang lain yang lebih penting yang perlu diberitakan kepada publik, misalnya orang-orang kaya dengan mobil mewahnya yang menyerobot antrian BBM bersubsidi, harga-harga sembako yang sempat naik ketika ada kabar BBM naik tapi sekarang tidak turun-turun, perbaikan tembok gedung DPR-MPR dan pagar tol yang dirusak mahasiswa, dan masih banyak lagi yang bermanfaat bagi pemirsa. Sampai sekarang saya masih bertanya-tanya : keuntungan apa yang diperoleh Metro TV dengan menyiarkan porsi yang begitu banyak untuk kasus Denny?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun