Sebelum saya lanjutkan tulisan ini saya ingin menjelaskan lagi definisi pengkhianat. Kata ini merujuk pada orang atau sekelompok orang yang bertindak khianat atau berkhianat. Nah, khianat ini adalah salah satu ciri orang munafik. Ciri-ciri orang munafik :Â jika berjanji ia tidak menepati, jika bersumpah ia melanggar sumpahnya, jika diberi amanah ia khianat.
Selama ini pelanggan kartu seluler telah memberikan amanah kepada provider yang mereka percaya dengan menggunakan kartu mereka. Seperti halnya ketika kita membuka rekening di bank kita berharap pihak bank memberikan jaminan bahwa rekening kita tidak akan disebarkan atau diberitahukan ke pihak lain. Dan sejauh ini bank telah menjaga privasi para nasabahnya dengan tidak memberikan informasi apapun tentang data nasabah kepada pihak lain tanpa persetujuan nasabah itu sendiri. Seharusnya pihak provider selular juga bertindak dengan prinsip-prinsip etika bisnis yang dilakukan perbankkan, merahasiakan nomor rekening (nomor pribadi) kepada pihak lain tanpa persetujuan penggunanya.
Jika nomor kita yang tak pernah diberitahukan ke pihak lain tiba-tiba masuk beberapa sms yang menawarkan produk tertentu pasti ada beberapa kemungkinan. Kemungkinan pertama ada teman kita yang memberikan nomor kita ke orang lain. Kemungkinan kedua ketika kita mengisi pulsa di konter HP biasanya kita menuliskan nomor kita, mungkin saja ada orang yang menggunakan nomor itu. Yang ketiga ketika kita mengisi formulir atau data yang menyertakan nomor HP kita mungkin juga ada pihak lain yang menyebarkan nomor itu ke pihak lain. Masuk akal juga kan? Tapi kenapa sms yang masuk hampir semuanya adalah sms yang menawarkan produk atau yang mencoba menipu?
Ada satu hal lagi yang menguatkan argumentasi saya bahwa semua provider adalah pengkhinat. Nomor yang saya gunakan untuk modem internet adalah nomor yang tidak pernah saya beritahukan ke orang lain. Untuk mengisi ulang (top-up) saya biasanya membeli voucher yang digosok dengan koin bukan dengan pulsa elektrik. Jadi praktis hanya saya dan pihak provider pemilik kartu itu yang tahu nomor saya. Inilah salah satu contoh sms yang masuk ke nomor modem saya :
Mau uang 1 JUTA? Telp *123*2767# dr Hpmu. Bisa kirim sms tiket GRATIS ciuman buat tmnmu, ktk 'X cium' krm k0817xx. Menangin jg BB Torch !
Ketika saya bertanya pada teman-teman yang menggunakan kartu dari provider lain jawabannya juga sama. Mereka merasa kesal dengan sms yang masuk ke nomor di modem mereka padahal mereka juga tak pernah memberitahu nomor itu ke orang lain karena untuk digunakan sebagai modem. Saya ingin tahu apakah memberitahu nomor pribadi kita ke pihak lain yang dilakukan pihak provider tidak melanggar aturan? Jika itu tidak melanggar hukum, kenapa pihak provider bekerja sama dengan penyedia konten penipu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H