Mohon tunggu...
Mister Hadi
Mister Hadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bagi Anda yang tinggal di Bogor/Depok dan sekitarnya dan ingin belajar privat Bahasa Inggris dengan saya, hubungi : 08561802478 (call/WA)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PAK NUR, KATANYA MAU BERKHIDMAT...

29 Juni 2011   07:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:05 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kampanyenya walikota Depok incumbent Nur Mahmudi Ismail dan pasangannya Idris Abdul Somad mengusung tema kampanye : " Nur Berkhidmad". Mungkin itu singkatan Nur Mahmudi bersama Abdul Somad, mungkin juga itu pesan kampanye yang ditawarkan oleh pasangan ini : berkhidmad (berkhidmat). Penulis mencoba membuka kamus besar Bahasa Indonesia online, dan memasukan kata "berkhidmat", dan ternyata akar katanya adalah "khidmat" yang artinya : hormat, takzim, setia, dan mengabdi. Artinya kira-kira Nur Mahmudi dan Idris Abdul Somad ingin mengabdi kepada rakyat Depok.

Pasangan ini ditetapkan KPUD Depok pada  bulan Oktober 2010, berarti sudah lebih dari enam bulan pasangan ini menjadi walikota dan wakil walikota Depok. Namun banyak rakyat Depok yang belum merasakan "gebrakkan" dari pasangan ini terutama dalam bidang infrastruktur. Banyak sekali jalan-jalan di kawasan Depok yang rusak parah sampai sekarang belum ada perbaikan. Ada kesan di masyarakat Depok bahwa pak walikota mereka hanya berada di Margonda, pusat pemerintahan kota Depok.

Daerah-daerah perbatasan, misalnya Citayam, Cinere, Cinangka dan daerah lain yang jauh dari Margonda kurang mendapat perhatian. Rasanya fasilitas umum sangat lamban perbaikannya dibandingan dengan pertumbuhan pusat- pusat komersial seperti mall, ruko, dan perumahan elit. Cobalah lihat terminal Depok yang  berlubang, semrawut dan bau pesing, sampai sekarang belum ada penanganan. Terus kalau kita lewat Cinere pasti kita akan kesal melihat jalan yang "bopengan", kesannya pemkot Depok tidak serius memperbaiki jalan ini, hanya ditambal sekenanya, padahal di sana merupakan salah satu kawasan bisnis dan perumahan elit.

Penulis mencoba melihat 8 program yang akan dilaksanakan dalam pemerintahan walikota dan walikota periode ini, pada butir ke 6 adalah program betonisasi. Program ini bertujuan mempermudah mobilitas warga dan memperlancar roda ekonomi. Pertanyaannya adalah kapan akan dimulai? Tentu rakyat menunggu realisasi dari program-program yang ditawarkan. Jalan yang berlubang dan minimnya penerangan jalan di malam hari bukan saja mempersulit mobilitas warga tapi juga mengancam keselematan mereka.

Setiap kali penulis sewaktu berkendara sepeda motor terperosok ke dalam lubang ketika genangan air menutupi lubang-lubang yang menganga, terus terang mulut ini keluar sumpah serapah kepada pak walikota. Dalam hati bertanya : apakah pak wali pernah naik sepeda motor melewati jalan-jalan rusak ketika hujan lebat? Tapi itulah pejabat mereka hanya menerima laporan dari bawahannya, tidak perlu merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Lalu kapan akan berkhidmat pak Nur?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun