Mohon tunggu...
Mister Hadi
Mister Hadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bagi Anda yang tinggal di Bogor/Depok dan sekitarnya dan ingin belajar privat Bahasa Inggris dengan saya, hubungi : 08561802478 (call/WA)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dua Kemenangan Kecil Diplomasi SBY

13 Oktober 2011   16:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:59 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yg gak suka SBY pasti mencari segala cara buat "menyerang" dia, baik yang masuk akal maupun tidak.  Yang gak masuk akal itu seperti para paranormal, biasanya kalau ada bencana alam mereka menuduh SBY tidak direstui alam semesta. Mereka yang skeptis, apriori, sinis dan apatis senantiasa mencari cara buat menyudutkan SBY. Kadang SBY, entah dia sendiri atau orang-orang disekitarnya yang membisiki, terpancing untuk memberikan komentar dengan nada tinggi. Kalau sudah begitu media mengolahnya dengan olok-olok : SBY  terlalu reaktif, semua komentar diklarifikasi.

Tapi kali ini ada dua kemenangan kecil SBY yang tidak terlalu penting tapi cukup buat pelajaran bagi dia dan orang-orang dekatnya untuk tidak terlalu reaktif terhadap tuduhan dan berita yang tidak benar mengenai dia.

Yang pertama adanya tuduhan-tuduhan bahwa jika SBY nonton timnas bertanding pasti akan sial. Banyak sekali komentar-komentar sebelum timnas bertanding lawan Qatar yang "mendesak" agar dia tidak nonton langsung di Stadion Gelora Bung Karno karena akan membawa sial. Tapi ternyata walaupun dia tidak nonton timnas tetap kalah. Orang-orang yang berkomentar seperti itu sekarang "tenggelam" dalam kekelahan yang dobel. Kekalahan timnas dan kekalahan tuduhan kepada SBY yang tak terbukti.

Yang kedua adalah berita di headline harian sore Sinar Harapan. Di situ ditulis dengan judul besar : SBY operasi jantung. Saya melihat berita itu tepat jam 3 sore di stasiun kereta api Cawang, sayang saya tidak membeli koran itu. Entah apa motivasi koran SH memuat berita seperti itu tapi yang jelas katanya koran itu langsung "menghilang" ketika orang mulai membincangkan isinya. Dan ketika saya lihat komentar-komentar di twitter, wow jadi meluas tema-nya. Ada yang mengulas : wah negara dalam keadaan bahaya donk. Padahal SBY masih segar bugar dan masih bisa tampil di depan publik sampai hari ini.

Dari dua "kemenangan" ini mudah-mudahan menjadi pelajaran buat SBY dan orang-orang dekatnya untuk tidak menghabiskan energi mengklarifikasi berita-berita yang tidak penting. Memang berita bohong begitu banyak beredar dan kadang kalau tidak diklarifikasi akan menjadi bola salju, tapi rakyat juga sudah cerdas. Orang-orang yang skeptis akan terus menyerang dengan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar. Cape kalau dilayani. Sekarang fokus kerja keras untuk rakyat saja pak...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun