Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Semoga Anda senantiasa diberikan petunjuk oleh Allah SWTÂ sebagai muslimah yang baik walaupun Anda tidak mengenal saya dan saya hanya sebagian kecil dari penggemar Anda yang mengikuti jalan hidup Anda yang berliku. Saya mengenal Anda hanya melalui layar kaca ketika pertama kali bermain iklan permen yang sangat terkenal. Ketika itu Anda masih sangat belia dan penuh dengan kebebasan sebagai seorang blasteran. Sebelum menuliskan surat ini saya mencoba googling dan menemukan riwayat Anda di Wikipedia Berbahasa Indonesia dan mendapati bahwa jalan yang Anda lalui hingga sekarang adalah sebuah transformasi yang luar biasa. Tanpa ingin mengungkit-ukit masa 'jahiliah' Anda, di situs tersebut disebutkan bahwa Anda pernah berpose di majalah dewasa FHM hanya dengan mengenakan celana dalam yang menerawang.
Kegagalan perkawinan Anda dengan Surya Saputra dan Glenn Fredly tentu menjadi pelajaran berharga buat Anda dan ketika Anda memutuskan untuk berhijab semua orang (terutama fans muslim) sangat senang dengan perubahan besar yang Anda lakukan. Saya sempat menyaksikan Anda dalam acara Just Alvin di Metro TV beberapa waktu yang lalu. Jawaban-jawaban Anda dalam talkshow tersebut sungguh menginspirasi dan berkelas itu karena jalan hidup Anda yang berliku-liku hingga menemukan jalan hidup yang sekarang, dan saya sebut berkelas karena Anda menggunakan beberapa kata Bahasa Inggris untuk mengekspresikan perasaan Anda yang dalam. Saya yakin didikan ayah Anda yang orang barat asli, juga pendidikan di sekolah internasional membentuk watak dan cara pandang Anda yang lebih fair, jujur, disiplin dan apa adanya. Seperti ada aura dalam diri Anda untuk berbagi dan memotivasi anak-anak muda untuk bersemangat menjalani hidup dan berubah.
Namun kekaguman saya di atas hilang begitu Anda sering muncul di sinetron kejar tayang yang setiap hari mucul di RCTI. Tidak ada yang salah dengan akting Anda di sinetron itu, hanya Anda sedang 'dimanfaatkan' oleh pihak produser dan Production house untuk cerita yang sebenarnya bisa selesai maksimal 10 episode itu. Jika dalam film itu Anda adalah tokoh yang didzolimi oleh suami Anda, dalam dunia nyata Anda sedang 'didzolimi' oleh pihak produsen dengan tujuan keuntungan dan bisnis semata. Anda tahu bahwa sinetron ini tidak akan selesai kecuali rating-nya menurun drastis dan pemasang iklan sudah tidak mau lagi memasang iklannya. Pihak produser akan terus menjadikan sinetron ini berpajang-panjang dengan cerita yang 'diperkosa' dan mengada-ada. Malangnya, Anda tidak sadar itu!
Cerita sinetron ini sebenarnya simpel. Tokoh Hana wanita yang setia dan sabar menghadapi suaminya Bram yang selingkuh dengan Karin. Dalam lima episode bisa digambarkan bagaimana Anda yang berperan sebagai istri Bram harus mengalami penderitaan. Mendekati episode ke 10 akhirnya tokoh Bram berotbat dan mengasingkan diri di pesantren begitu juga karin menyesal dan memutuskan untuk menggunaka jilbab dan menjadi wanita baik-baik. Saya rasa sinetron ini akan selesai. Ternyata saya salah. Saya tahu pihak sutradra dipaksa oleh pihak produser untuk memanjang-manjangkan sinetron ini karena antrian iklan yang menumpuk. Maka tokoh Karin digambarkan membuka jilbabnya dan menjadi jahat lagi kemudian tokoh Bram diceritakan berselingkuh lagi dengan Karin. Kemudian dimasukan tokoh-tokoh lain seperti Kristan, Ayah Hana dan lain-lain. Saya yakin Anda tidak sadar itu!
Mungkin Anda menerima tawaran menjadi tokoh Hana karena ceritanya menginspirasi para wanita, saya setuju itu. Cerita bernuansa religi memang disukai penonton seperti Tukang Bubur Naik Haji, Mak Ijah pengin ke Mekah dan lain-lain. Masalahnya bukan nilai dakwah atau manfaat sinetron tersebut tapi semata-mata adalah keuntungan karena sinetron sudah menjadi industri. Maka pihak produser tidak peduli ketika ceritanya melebar kemana-mana dan tidak fokus. Contohnya tukang buburnya diceritakan sudah meninggal tapi kok sinetronnya masih panjang, atau kapan Mak Ijah ke Mekah yang ada malah datangnya tokoh-tokoh lain yang tidak ada hubungannya dengan judul sinetron itu. Jika Anda digambarkan sebagai wanita yang sabar dan selalu berdoa seharusnya ada jalan keluar dari masalah Anda, artinya dalam episode yang tidak terlalu panjang sinetron ini sudah berakhir. Namun sebenarnya Anda ikut melecehkan ajaran agama seandainya dalam cerita yang berpuluh-puluh episode Anda bersabar dan berdoa berulang-ulang dengan kasus yang sama, dikhianati suami yang sama dan menghadapi wanita yang sama yang pengganggu suami Anda. Bukankalah Anda meyakini bahwa setiap masalah itu ada solusinya kalau kita mau berdoa?
Saya yakin karir Anda akan tetap berkibar seandainya Anda keluar dari sinetron CHSI ini. Anda bisa menginspirasi penonton dengan berakting di film layar lebar atau sinetron mini yang tamat beberapa episode. Anda juga tetap eksis menjadi bintang iklan produk-produk wanita berhijab atau menjadi bintang tamu acara-acara religi lainnya. Tahukah Anda bahwa penonton sinetron kejar tayang sebagian besar adalah para pembantu rumah tangga dan mereka yang berpendidikan rendah karena mereka tidak kritis melihat jalan ceritanya. Walaupun sinetron ini diisi oleh para bintang sinetron yang hebat aktingnya, background musiknya yang menyayat-nyayat hati tapi jika kita kritis kita bisa merasakan bahwa pihak produser memaksakaan jalan cerita supaya berpanjang-panjang dan melebar. Ibarat makanan sinetron kejar tayang itu seperti junk food, nikmat tapi berbahaya untuk kesehatan.
Sekarang saya tantang keberanian Anda untuk berhenti di sintron ini. Saya hanya menantang Anda bukan pemeran sinetron CHSI yang lain karena saya tahu bahwa Anda dalah bintang yang berkelas. Anda bisa berakting di fillm-film layar lebar yang lebih bernilai dan menginspirasi. Contohlah Ira Maya Sopha yang mengundurkan diri dari sinetron Yuk Kita Nikah dan sekarang menjadi seorang juri di sebuah kontes musik, dan itu lebih berkelas buat dia. Pihak produser akhirnya terpaksa menghilangkan tokoh Ibu Wasit yang diceritakan kabur dari rumah. Sinetron inipun tidak bedanya. Judulnya sepertinya menginspirasi anak muda untuk cepat-cepat nikah tapi berpanjang-panjang dan melebar kemana-mana.
Sebagai penutup saya ingin mengapresiasi Anda jika Anda berani bertindak sekarang. Saya pembenci sinetron kejar tayang tapi saya kadang harus mendampingi istri saya yang suka sinetron karena saya sangat mencintai istri saya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H