Mohon tunggu...
Sofyan Hadi
Sofyan Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Me is me.. Aku Percaya, segala sesuatu telah dirancang dengan indah, bila keindahan itu belum datang, mungkin kita kurang mensyukurinya, sehingga tidak dapat melihat yang indah itu indah... Semoga aku termasuk orang-orang yang bersyukur... Amiieenn

Selanjutnya

Tutup

Catatan

PRJ Dikuasai Preman Berseragam??

20 Juni 2011   03:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:21 1685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miris membaca beberapa email dari rekan-rekan di milis, yang awalnya ingin bergembira bersama keluarga di Pekan Raya jakarta (PRJ) Kemayoran, berujung perasaan kesal dan marah, mendapatkan tindakan-tindakan kriminal dari sekelompok oknum preman berseragam salah satu ormas betawi. Sebagai keturunan betawi, saya ikut malu membacanya, inikah kelakukan sebenar-benarnya ormas yg membawa-bawa nama Betawi ?? sungguh bikin miris. Berikut petikan email dari rekan kami hary thiwoel ------- "kemarin temen kejadian makan di luar pinggiran PRJ dan sekitarnnya ( yg warung warung tenda),hanya makan3 piring Nasi Goreng dan 3 teh botol disuruh bayar Rp 700.000,00 , temennku kagetnya bukan main dan protes...tp tiba" salah satu penjual memanggil preman" dan Salah satu organisasi kemasyarakatan,dia bentak" dan memaksa temen saya untuk membayar....maka dgn terpaksa teman saya membayar drp babak belur.....saran saya untuk temen" atao sodara mendingan makan di dalam PRJ ..krn justru lebih murah....ada KFC dll salam AXiC selalu Hary RF 3088 ------- Belum lagi KOMPAS sendiri telah memberitakannya beberapa waktu lalu, berikut petikan beritanya : ------ "Walah, kaya garong," teriak seorang pengendara mobil sambil melarikan mobil secepatnya. Teriakan itu ditujukannya kepada dua petugas parkir berompi hijau yang sebelumnya terlihat menghadang jalan keluar mobilnya. Keributan di Pintu 7 PRJ itu berawal saat petugas parkir meminta ongkos parkir sebesar Rp 50.000 kepada si pemilik mobil. Namun, si pengemudi menolak karena tagihan tersebut menurutnya tidak masuk di akal. "Parkiran di dalam (PRJ) saja cuma Rp 15.000. Masa di sini lebih dari tiga kali lipat?" ujar sang pengemudi dengan nada tinggi. Ia lantas memberikan uang Rp 20.000 dan mencoba menjalankan mobilnya. Namun, seorang petugas parkir lain datang membantu temannya dengan menghadang jalan keluar mobil tersebut. ------ Semoga pihak yang berwenang segera bertindak, karena biar bagaimanapun, hal tersebut sangat mencoreng wajah Jakarta, khususnya Ormas Betawi, saya yakin, didirikannya Ormas tersebut bukan untuk jadi Preman yang meresahkan Masyarakat. (Hadie/3024)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun