Mohon tunggu...
Hadiid Sairun
Hadiid Sairun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang, Program studi Ekonomi Pembangunan

Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang, Program studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi UMKM Pada Masa Pandemi

22 Januari 2022   17:25 Diperbarui: 22 Januari 2022   17:26 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tidak bisa di pungkiri, saat pandemi UMKM yang mampu bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dalam dunia digital. Dalam hal ini, sebanyak 80% UMKM  menjadikan momentum pandemi sebagai pemicu untuk berubah ke arah digital, terhubung langsung dalam ekosistem digital dengan memanfaatkan platform e-commerce maupun marketplace. Digitalisasi menjadi kunci bagaimana UMKM mampu bertahan saat pandemi.

Pemerintah mentargetkan sebanyak 30 juta UMKM sudah go digital pada tahun 2024. Hingga akhir tahun 2021 UMKM yang sudah masuk kedalam ekosistem digital sebanyak 16,4 juta UMKM. Dengan demikian, masih ada sekitar 13,6 juta UMKM lagi yang harus di kejar untuk segera go digital.

Untuk mensukseskan Presidensi G20 Indonesia, dan untuk mencapai target 30 juta UMKM go digital, pemerintah tentunya akan berupaya dan terus mendorong UMKM agar dapat segera go digital, menggandeng swasta dalam membuat program dan pelatihan-pelatihan digital. Sehingga diharapkan UMKM dapat segera menangkap peluang-peluang tersebut, mempelajari dan mengaplikasikannya ke dalam bisnis yang di jalankan, hingga akhirnya berubah menjadi digital

2. Mulai Menjalankan Bisnis Hijau

Selain Transformasi Ekomoni dan Digital, Presidensi G20 Indonesia juga mengangkat topik utama yaitu Transisi Energi. UMKM Indonesia dengan jumlahnya yang mencapai 65,4 juta menjadi salah satu target pemerintah agar dapat berkontribusi mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim.

Dalam menjalankan usaha kedepannya, UMKM harus memperhatikan dampak lingkungan dengan mulai menjalankan bisnis hijau (green business), mulai beralih menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.

Dengan beralih ke bisnis hijau, peningkatan kualitas produk UMKM akan semakin tinggi, biaya input menjadi lebih rendah, meningkatnya produksi, mendapatkan akses ke pasar baru, terciptanya produk atau layanan baru, serta mendapatkan peluang lainnya.

3. Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas dan inovasi adalah kunci keberlanjutan UMKM di masa pandemi selain adaptasi digital. Kreativitas dan inovasi dapat menghubungkan UMKM menuju pasar global. Saat ini, para pelaku UMKM sudah mengetahui dan sangat faham kompetisi pasar, sehingga membuat produk yang unik sudah menjadi keharusan.

Untuk membuat produk yang unik, pelaku UMKM dituntut untuk bisa berpikir konstruktif dan kreatif, menciptakan inovasi-inovasi baru agar produk-produk UMKM dapat berkembang dengan cepat, dan menjadi kunci sukses dalam kegiatan usaha di masa pandemi dan masa setelahnya.

Baik pemerintah maupun swasta, telah banyak memberikan pelatihan dan mentoring baik secara online maupun offline dalam membangun kreativitas serta inovasi dari para pelaku UMKM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun