Oleh. Hadian M. Irfani
Manajemen Konstruksi sebagai disiplin ilmu terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan kompleksitas proyek yang meningkat. Bagi seorang akademisi dalam bidang ini, pemahaman yang komprehensif dan terkini menjadi sebuah keharusan. Salah satu metode penting yang dapat mendukung upaya tersebut adalah Program Systematic Literature Review (SLR). Metode ini tidak hanya memampukan peneliti untuk menyusun peta pengetahuan yang ada, tetapi juga menggali lebih dalam isu-isu yang jarang tersentuh. SLR menjadi semakin relevan karena dapat menawarkan pendekatan yang komprehensif dan terstruktur dalam menjawab pertanyaan riset dan mengidentifikasi celah-celah penelitian.
Penerapan SLR dalam konteks Manajemen Konstruksi menawarkan peluang besar bagi akademisi untuk menyusun ulang fondasi teoritis yang digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proyek konstruksi. Dengan menggunakan metode SLR, penelitian dapat dilakukan secara sistematis melalui pengumpulan, analisis, dan sintesis informasi dari berbagai studi yang ada. Proses ini tidak hanya memungkinkan peneliti mengidentifikasi tren penelitian terkini tetapi juga mengevaluasi metode dan hasil riset sebelumnya.
Salah satu aspek penting dari SLR adalah kemampuannya dalam menguraikan celah penelitian di bidang Manajemen Konstruksi. Meski terdapat banyak penelitian, tidak semua topik mendapatkan perhatian yang sama. Dengan melakukan SLR, peneliti dapat mengenali area-area yang kurang dieksplorasi atau membutuhkan penelitian lebih lanjut. Identifikasi celah ini tidak hanya bermanfaat dalam mengarahkan penelitian tetapi juga dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan dan praktik baru di lapangan.
Menyusun SLR juga memungkinkan akademisi untuk mensintesis pengetahuan yang tersebar di berbagai studi. Dalam Manajemen Konstruksi, ini dapat berupa pengembangan teori baru atau aplikasi dari teori yang ada untuk memecahkan masalah konkret yang ditemui dalam proyek konstruksi. Sintesis yang dilakukan melalui SLR membantu dalam mengkristalisasi pemahaman tentang aspek-aspek tertentu seperti manajemen risiko, optimasi sumber daya, atau penggunaan teknologi dalam proyek konstruksi.
Upaya pengembangan kebijakan dan praktik, SLR menjadi alat yang sangat penting. Dengan dasar bukti yang kuat, akademisi dapat berkontribusi dalam perumusan kebijakan yang lebih efektif dan relevan. Dalam Manajemen Konstruksi, hal ini bisa berdampak positif pada perencanaan dan pelaksanaan proyek, termasuk pengelolaan risiko, efisiensi sumber daya, dan keberlanjutan lingkungan.
Proses SLR juga berperan dalam penguatan justifikasi penelitian. Dengan merangkum dan menganalisis penelitian sebelumnya, peneliti dapat menegaskan urgensi dan relevansi penelitian mereka. Ini membantu dalam memperoleh dukungan dan pendanaan penelitian, terutama dalam bidang yang memerlukan investasi besar seperti Manajemen Konstruksi.
Replikasi dan validasi penelitian juga menjadi lebih mudah dengan adanya SLR. Dalam konteks Manajemen Konstruksi, konfirmasi terhadap hasil penelitian sebelumnya membantu dalam memastikan konsistensi dan penerapan hasil yang lebih luas. Hal ini penting mengingat keragaman kondisi dan variabel yang ada dalam proyek konstruksi.
Aplikasi berbasis teknologi memainkan peran penting dalam memfasilitasi program SLR. Salah satu aplikasi seperti: VOSviewer, misalnya, digunakan untuk memvisualisasikan jaringan literatur yang telah dipublikasikan, memungkinkan identifikasi hubungan antara riset secara visual. Bagi akademisi Manajemen Konstruksi, ini bisa berarti memetakan perkembangan riset dari waktu ke waktu dan melihat bagaimana metode atau teori tertentu menyebar dan diadaptasi.
Aplikasi Publish or Perish membantu dalam rangkaian pengumpulan literatur dengan menggali data dari berbagai sumber. Dengan aplikasi ini, peneliti bisa mendapatkan gambaran bibliometrik, menganalisis dampak publikasi, dan melacak kecenderungan kutipan, yang sangat berguna dalam Manajemen Konstruksi untuk menilai relevansi dan pengaruh suatu studi.