Mohon tunggu...
Hadian Mukhlisha Irfani
Hadian Mukhlisha Irfani Mohon Tunggu... Arsitek - BIM and CPM Designer

Sebagai seorang yang sedikit mengerti tentang Teknik Sipil, dan terus berikhtiar menggeluti Spesialis "Building Information Modelling (BIM) Design dan Construction Project Management (CPM)". Saya terus belajar dan mencoba untuk menggabungkan ketepatan teknis dengan sentuhan artistik, dalam setiap proyek yang saya kerjakan. Tentu, dengan modal kejujuran dan integritas, dan saya selalu berusaha mendengarkan dan memahami kebutuhan 'klien' secara mendalam, sehingga dapat menciptakan konstruksi bangunan yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan nyaman untuk digunakan. Dengan komitmen terhadap kualitas dan kepuasan 'klien', saya bisa berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan inspiratif bagi setiap orang yang menghuninya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dari Fungsional ke Estetika: Evolusi Desain Interior di Era Digital

19 Agustus 2024   14:33 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh. Hadian M. Irfani

Desain interior telah mengalami evolusi signifikan selama beberapa dekade terakhir. Mulai dari era fungsionalitas di mana efisiensi dan kegunaan menjadi prioritas utama, kini kita berada di era yang lebih menekankan estetika dan kenyamanan visual. Dalam konteks Indonesia, perkembangan ini juga sangat terasa, sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat serta perkembangan teknologi yang pesat.

Di era fungsionalitas, desain interior terutama berfokus pada pengoptimalan ruang. Rumah-rumah dan bangunan di Indonesia pada masa lalu sering kali didesain hanya untuk memaksimalkan penggunaan ruang guna memenuhi kebutuhan dasar hunian. Konsep ini sangat relevan mengingat urbanisasi yang menjamur dan peningkatan populasi yang pesat di kota-kota besar.

Perlahan namun pasti, pendekatan dalam desain interior mengalami pergeseran. Era digital membawa dampak besar pada hampir semua aspek kehidupan, termasuk cara kita mendesain dan menghidupi ruang dalam bangunan. Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju memungkinkan akses mudah terhadap berbagai referensi desain dari seluruh dunia.

Tidak hanya itu, era digital juga memperkenalkan berbagai software desain yang memudahkan para desainer interior untuk menciptakan, merancang, dan memvisualisasikan ide-ide mereka. Di Indonesia, penggunaan software seperti AutoCAD, SketchUp, dan 3Ds Max telah menjadi standar industri dalam dunia desain interior.

Salah satu perubahan utama dalam desain interior modern adalah peningkatan fokus pada estetika. Masyarakat kini lebih memperhatikan tampilan visual dan pengalaman ruang secara keseluruhan. Tren ini tidak lepas dari pengaruh media sosial dan budaya visual yang semakin dominan dalam kehidupan sehari-hari.

Media sosial seperti Instagram dan Pinterest telah menjadi sumber inspirasi utama bagi banyak orang dalam mendesain rumah mereka. Di Indonesia, tidak jarang kita melihat rumah-rumah yang didesain dengan mengadopsi berbagai gaya internasional, mulai dari minimalis Skandinavia hingga gaya industri yang chic.

Sumber: irfanihome.archin 
Sumber: irfanihome.archin 

Pengaruh globalisasi juga terasa dalam pilihan material dan furnitur yang digunakan. Berbagai material premium yang dulu jarang ditemui di pasar lokal kini bisa dengan mudah diakses. Namun demikian, perkembangan yang menarik adalah bagaimana desainer lokal mulai menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan gaya modern, menciptakan estetika yang unik dan khas Indonesia.

Salah satu contoh nyata adalah peningkatan penggunaan elemen-elemen tradisional seperti batik, rotan, dan ukiran kayu dalam desain interior kontemporer. Produk-produk lokal ini tidak hanya memberikan sentuhan estetika yang menarik tetapi juga mendukung keberlanjutan industri kerajinan tradisional.

Di sisi lain, perkembangan teknologi juga memungkinkan terciptanya konsep smart home yang mulai diadopsi oleh kalangan urban di Indonesia. Desain interior kini tidak hanya tentang tampilan, tetapi juga tentang integrasi teknologi untuk kenyamanan dan efisiensi energi.

Smart lighting, pengendalian suhu otomatis, dan sistem keamanan canggih adalah beberapa contoh bagaimana teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi dengan ruang hunian kita. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, kita mulai melihat semakin banyak pengembang properti yang menawarkan hunian dengan fitur-fitur smart home.

Selain itu, keberlanjutan atau sustainability menjadi aspek penting dalam desain interior modern. Pendekatan ini tidak hanya indah dipandang tetapi juga ramah lingkungan. Penggunaan material daur ulang, sistem hemat energi, serta desain yang mendukung ventilasi alami adalah beberapa prinsip yang diadopsi dalam desain ramah lingkungan.

Di Indonesia, konsep green building semakin mendapatkan perhatian, didorong oleh kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Beberapa bangunan komersial dan hunian sudah mendapatkan sertifikasi hijau, menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Perkembangan digital juga mempengaruhi cara desainer interior berkomunikasi dengan klien mereka. Kini, hampir semua aspek proyek dapat dibahas dan dikontrol melalui platform digital, dari presentasi desain hingga pemesanan material. Ini tentu saja mempermudah koordinasi dan mempercepat proses realisasi proyek.

Hadirnya augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) juga semakin memperkaya pengalaman dalam desain interior. Teknologi ini memungkinkan klien untuk "mengunjungi" ruang yang didesain sebelum pembangunan atau renovasi dimulai. Di Indonesia, meskipun teknologi ini masih dalam tahap awal adopsi, namun potensinya sangat besar dalam meningkatkan transparansi dan kepuasan klien.

Tantangan terbesar saat ini mungkin adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai elemen tersebut dalam sebuah desain yang harmonis. Desainer interior dituntut untuk tidak hanya kreatif tetapi juga memiliki pengetahuan mendalam tentang teknologi dan material yang digunakan.

Di Indonesia, pendidikan dan pelatihan dalam bidang desain interior juga mulai beradaptasi dengan tuntutan zaman. Lembaga pendidikan tinggi dan kursus-kursus profesional mulai memasukkan pengajaran teknologi digital dan aspek keberlanjutan dalam kurikulum mereka.

Profesi desainer interior kini juga lebih terbuka dan inklusif. Banyak desainer muda berbakat yang muncul dengan ide-ide fresh yang menggabungkan tradisi dan inovasi. Beberapa di antaranya bahkan telah mendapatkan pengakuan internasional, membawa nama Indonesia ke kancah global.

Melalui pameran dan kompetisi desain, kita melihat semakin banyak karya desainer Indonesia yang menonjolkan karakter lokal. Kolaborasi dengan seniman rupa dan pengrajin lokal juga menjadi tren, memperkaya desain interior dengan sentuhan seni.

Tentu saja, semua perkembangan ini juga mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Industri desain interior yang berkembang pesat membuka banyak peluang bagi pengusaha lokal, baik dalam bidang material bangunan, furnitur, hingga layanan desain.

Pada akhirnya, evolusi desain interior dari fungsionalitas ke estetika di era digital bukan hanya tentang perubahan gaya dan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita menciptakan ruang yang mencerminkan siapa kita sebenarnya. Di tengah gempuran globalisasi, kreativitas dan identitas lokal tetap menjadi sumber inspirasi yang kuat, menjadikan desain interior di Indonesia begitu kaya dan dinamis. Wallahu A'lamu Bishshawaab.

Bekasi, 19 Agustus 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun