Lengkap sudah daftar peserta semifinal Liga Champions 2014/15 telah terisi. Real Madrid dan Juventus memastikan lolos Kamis (23/4) dini hari WIB, menyusul Barcelona dan Bayern Munchen yang telah lebih dulu memijak panggung semifinal. Empat tim mantan juara berkumpul di semifinal. Real Madrid si juara bertahan dan juara 10 kali, Bayern juara lima kali, Barcelona juara empat kali dan Juventus juara dua kali. Benar-benar semifinal “sesuai pesanan”.
[caption id="attachment_379825" align="aligncenter" width="600" caption="Ekspresi gol Javier Hernandez yang membawa Real Madrid lolos ke semifinal Liga Champions/uefa.com"][/caption]
Pesanan siapa? Itu mungkin pertanyaan yang muncul ketika membaca judul tulisan ini. Saya jawab, “pesanan saya”. Dan mungkin juga ‘pesanan’ jutaan penikmat sepak bola di negeri ini yang doyan menonton tayangan Liga Champions dari layar kaca televise. Termasuk juga “pesanan pemilik café” yang biasa menggelar nonton bareng final Liga Champions dan berharap tercipta big match di semifinal dan final agar cafe mereka penuh.
Bila menggunakan pendekatan sebagai penikmat bola (yang tentu saja sekadar menikmati tanpa ada embel-embel pendukung fanatik klub), diakui atau tidak, empat tim inilah yang memang paling pantas tampil di semifinal guna berebut dua tiket final. Keempatnya punya kualitas, nama besar, dan juga pesona lebih dari empat tim lainnya yang tersingkir.
Apakah Paris Saint Germain (PSG), FC Porto, Atletico Madrid (ATM) dan AS Monaco tidak pantas tampil di semifinal? Tentu saja pantas. Keempat tim tersebut dengan keterbatasan potensi yang dimiliki, telah bekerja berdarah-darah untuk menapak hingga perempat final. Mungkin ada tim yang sekadar tidak beruntung sehingga out dari kompetisi. Namun, tanpa mengurangi respek terhadap PSG, Porto, ATM dan Monaco, peserta semifinal inilah yang terbaik.
Sebagai penikmat bola yang mengharapkan terjadinya pertandingan berbobot di perempat final, saya rada kecewa melihat penampilan PSG dan juga AS Monaco. PSG yang mampu mengalahkan Chelsea di babak 16 besar, nyatanya tampil loyo ketika bertemu Barcelona. Terlihat nyata, PSG kalah kelas. Mungkin akan beda ceritanya bila Chelsea yang bertemu Barcelona. Pun demikian dengan Monaco yang gagal mengulang penampilan hebatnya ketika menyingkirkan Arsenal.
Bahkan, boleh jadi, mereka yang berharap PSG, ATM atau Monaco yang lolos ke semifinal, sekadar karena tidak suka dengan tim-tim yang menjadi lawan mereka. Yang mengharapkan PSG lolos karena sekadar tidak suka Barcelona. Pun demikian yang mengharapkan ATM lolos, karena berprinsip “asal bukan Madrid”. Atau, kalau rada berfilosofi, mungkin mereka bosan dengan dominasi tim-tim yang itu-itu saja sehingga berharap adanya kejutan di semifinal dan final. Sehingga kemudian muncul harapan, pengandaian Miyamoto Musashi yang berpedang kayu (berwujud tim-tim non unggulan) bisa menang melawan Sasaki Kojiro yang berpedang samurai (tim unggulan).
Siapa bertemu siapa di semifinal? Hasil undian UEFA pada Jumat (24/4) yang akan memberikan jawabannya. Silahkan Anda mengandai-andai bagaimana “wajah semifinal” Liga Champions 2014/15. Bisa saja Barcelona bertemu Bayern Munchen yang akan jadi ulangan semifinal edisi 2012/2013 ketika Bayern menghajar Barcelona dengan agregat mencolok, 7-0 dan Real Madrid vs Juventus yang jadi ulangan semifinal 2002/03 ketika Juve bablas ke final lewat permainan heroic Pavel Nedved yang juga jadi ulangan final 1998 ketika Real menang 1-0 dan meraih gelar kedelapan mereka. Atau, tercipta laga el clasico Barcelona vs Real Madrid. Atau juga pengandaian-pengandaian lainnya. Selamat menunggu hasil undian semifinal. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H