Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Orang Kaya Baru" Bernama Leicester City

26 Juli 2016   12:26 Diperbarui: 26 Juli 2016   15:35 2034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riyadh Mahrez dkk melakoni

Keberhasilan menjuarai Premier League (Liga Inggris) musim 2015/16 membuat Leicester City tidak hanya telah mengubah pandangan banyak orang terhadap citra klub berlogo rubah ini. Citra Leicester telah terangkat. Leicester yang dulu diremehkan dan sekadar dilirik, kini dilihat dengan sepenuh mata.

Status juara itu juga membuat Leicester City telah berhasil mengubah “status sosial” mereka dalam komunitas sepak bola eropa. Leicester City yang dulunya hanya ‘klub pinggiran’, kini bak jadi “orang kaya baru” yang tergabung dalam grup elit klub-klub top eropa.

Status Leicester yang naik kelas sebagai orang kaya baru itu terlihat dari deretan jadwal pra musim yang mereka lakoni sebagai pemanasan menyambut Liga Inggris musim 2016/17. Bila tahun lalu, Leicester yang kala itu promosi ke Liga Primer Inggris hanya menghadapi klub-klub “yang jarang terdengar di telinga kita” selama pra musim semacam Walsall FC, Preston North End, Milton Keynes Dons dan Rotherham United. Tahun ini, jadwal pra musim Leicester terlihat sangat mewah.  

Pekan lalu, anak asuh Claudio Ranieri menghadapi klub juara Liga Skotlandia, Glasgow Celtic di Glasgow dalam rangkaian International Champions Cup. Hasilnya, Leicester menang adu penalti 6-5 (1-1). Setelah itu, The Foxes bakal melakoni laga lebih berat, menghadapi juara Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain pada 30 Juli di Carson. Dan empat hari kemudian, meladeni juara Liga Spanyol, FC Barcelona di Stockholm (Swedia).  

Striker Leicester, Leonardo Ulloan (merah) dikepung pemain-pemain Celtic/Daily Mail
Striker Leicester, Leonardo Ulloan (merah) dikepung pemain-pemain Celtic/Daily Mail
Luar biasa bukan! Ini bagai kelanjutan mimpi indah bagi fans Leicester yang beberapa dari mereka mungkin masih menganggap sukses timnya menjuarai Liga Primer 2015/16 seperti bak mimpi. Leicester yang tahun lalu hanya menghadapi tim biasa saja dengan ‘pemain-pemain biasa’, kali ini bahkan berkesempatan menghadapi Lionel Messi dan kawan-kawannya istimewa nya di Barcelona.

Pelatih Leicester, Claudio Ranieri mengatakan, pertandingan glamour di masa pramusim tersebut akan menjadi gladi resik yang menguntungkan bagi anak asuhnya sebelum mencicipi penampilan perdana di Liga Champions 2016/17. Dia meminta timnya untuk mulai berpikir sebagai tim besar dengan segala konsekuensi nya.

“Penting untuk mulai berpikir sebagai klub besar di mana setiap orang di dunia membicarakan Leicester dan akan melihat kami. Itu bagus bagi citra klub,” tegas Ranieri seperti dikutip Daily Mail.

“Saya ingin pikiran mereka jadi lebih terbuka. Karena, tidak banyak dari mereka yang pernah bermain di kompetisi Eropa melawan tim-tim besar. Ini menjadi penting karena kami akan bersaing di Liga Champions,” sambung juru taktik asal Italia ini.

Kapten Leicester, Wes Morgan, harus mulai berpikir sebagai tim besar/Daily Mail
Kapten Leicester, Wes Morgan, harus mulai berpikir sebagai tim besar/Daily Mail
Dan, seperti halnya orang kaya baru, publik--termasuk saya---menunggu, apakah Leicester City bakal bisa beradaptasi dengan sempurnabaik secara mental maupun fisik pemainnya. Atau, Leicester justru bakal kelimpungan dalam menyesuaikan status baru nya itu. Sebab, masuk sebagai tim elit akan membuat Leicester menghadapi sorotan media dalam porsi lebih besar dibandingkan sebelumnya. Termasuk juga menghadapi jadwal yang tentunya lebih padat.

Setelah laga melawan Barcelona, Leicester bakal menghadapi Manchester United pada 7 Agustus di laga Community Shield yang merupakan “gerbang” sebelum dimulai Liga Inggris. Dan, sepekan kemudian, Leicester akan memulai kampanye mempertahankan gelar dengan menghadapi tim promosi, Hull City. Lantas, menyambut kedatagan Arsenal. 

Namun, tantangan paling berat bagi Leicester jelang menyambut Liga Inggris musim 2016/17 sejatinya adalah bagaimana mempertahankan pemain-pemain terbaik mereka. Maklum, satu demi satu pemain bintang Leicester terus digoda klub-klub besar agar mau pindah dengan tawaran gaji lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun