Pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menjadi harapan terbesar Indonesia untuk menghidupkan kembali tradisi meraih medali emas di arena Olimpiade. Owi/Butet--panggilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memastikan tampil di semifinal setelah mengalahkan juniornya, Praveen Jordan/Debby Susanto.
Ya, perang saudara wakil Indonesia yang amat disayangkan justru terjadi di perempat final berdasar hasil undian ini dimenangi Owi/Butet dengan dua set langsung, 21-16 dan 21-11 pada Senin (15/8) WIB pagi atau Minggu (14/8) malam waktu Rio de Janeiro. Pertanyaan yang muncul, bisakah Owi/Butet yang kini berstatus peringkat dua dunia, melanjutkan langkah ke final?
Tidak mudah. Sebab, pasangan juara All England tiga kali ini akan menghadapi lawan berat di semifinal. Owi/Butet akan meladeni pasangan terbaik dunia asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei pada Selasa (16/8) pagi waktu setempat atau malam waktu Indonesia. Sehari sebelum perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 tahun.
Lalu, kenapa tidak mudah? Sebab, statistik pertemuan kedua pasangan ini tidak memihak Owi/Butet. Dua pasangan ini merupakan musuh bebuyutan di sektor ganda campuran. Keduanya sudah bolak-balik bertemu. Dan dalam hal rekor pertemuan, pasangan yang bermain bersama sejak 2010 ini tertinggal cukup jauh dari Zhang Nan/Zhao Yunlei yang kini jadi pasangan nomor satu dunia.
Tetapi, dalam bulu tangkis, sejatinya statistik pertemuan bukanlah segalanya. Kuncinya adalah siapa yang paling tenang dan siapa yang paling siap menghadapi pertandingan ini. Ya, siapa yang paling tenang menyikapi tekanan mental dan siapa yang paling siap menghadapi taktik dan permainan lawan, dia-lah yang akan menang.
Bila mampu mengalahkan Zhang/Zhao, di atas kertas Oqi/Butet seharusnya bisa meraih medali emas. Sebab, calon lawan di final secara peringkat dunia, tidak di atas mereka. Laga semifinal lainnya mempertemukan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying melawan pasangan Tiongkok Xu Chen/Ma Jin.
Saya pribadi berharap, pasangan Owi/Butet bisa melaju ke final. Selain akan menjadi kado kemerdekaan yang manis, juga demi menjaga harapan Indonesia meraih emas. Sebab, harapan di ganda putra sudah kandas setelah pasangan M.Ahsan/Hendra Setiawan tampil “tidak seperti mereka biasanya”.
Indonesia juga masih punya harapan pada ganda putri lewat pasangan Greysia Polii/Nitya Maheswari yang malam nanti akan melawan pasangan Tiongkok, Tang Yuanting/Yu Yang di perempat final. Serta, di tunggal putra, Tommy Sugiarto akan meladeni pebulutangkis Inggris, Rajiv Ouseph di babak 16 besar. Doa terbaik untuk para duta bulutangkis Indonesia di Olimpiade Rio 2016. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H