Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Masuk Grup Neraka SEA Games 2017, Timnas Butuh "Sihir" Luis Milla

10 Juli 2017   08:44 Diperbarui: 10 Juli 2017   17:52 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia di / panditfootball.com

Juara dan membawa pulang medali emas di cabang olahraga sepak bola SEA Games 2017 di Malaysia. Itulah target yang dibebankan kepada Timnas Indonesia U-22. Ya, setelah di tiga edisi terakhir SEA Games, Timnas Indonesia mentok hanya jadi runner-up (2011 dan 2013) dan tahun 2015 jadi semifinalis, kali ini Garuda Muda ditarget jadi juara.

Bukan target mudah. Sebab, sepanjang sejarah sepak bola SEA Games digelar, Timnas Indonesia baru bisa dua kali memenanginya. Itupun sudah berlalu lebih dari dua dekade (1987 dan 1991). Dan, merujuk hasil undian pada Sabtu (8/7) kemarin, Timnas Indonesia bakal menapaki jalan lebih terjal untuk bisa menjadi juara.

Ya, hasil undian menempatkan Indonesia tergabung dalam grup super berat. Grup neraka. Indonesia berada di Grup B bersama Thailand, Vietnam, Kamboja, Timor Leste, dan Filipina. Bandingkan dengan Grup A yang "hanya" diisi Malaysia, Singapura, Myanmar, Laos dan Brunei Darussalam. Tergabung satu grup dengan Thailand dan Vietnam dengan hanya dua tim peringkat teratas yang lolos ke semifinal, jelas sebuah tantangan berat bagi Indonesia.

Menyebut Thailand, yang terbayang adalah tim yang punya dominasi kuat di sepak bola kawasan ini. Faktanya, Thailand adalah tim yang paling sering juara sepak bola SEA Games. Thailand juga juara bertahan yang memenangi medali emas sepak bola SEA Games 2015 di Singapura. Dan, masih segar dalam ingatan, di babak semifinal kala itu, Thailand yang berstatus juara Grup B, mengalahkan Indonesia (runner up Grup A di bawah Myanmar) dengan skor besar: 5-0.

Sementara Vietnam juga tim ngeyel yang dalam beberapa tahun terakhir berkembang pesat. Vietnam bahkan punya tim muda yang menjanjikan. Tim muda mereka baru saja lolos ke Piala Dunia U-20. Dan, di SEA Games 2015 lalu, Vietnam memberikan akhir yang pahit bagi Timnas Indonesia. Dalam perebutan medali perunggu, Vietnam berpesta lima gol ke gawang Indonesia.

Apalagi, Grup B juga dihuni oleh enam tim yang tentu saja bakal lebih melelahkan. Sebab, Indonesia harus bermain lima kali di fase grup. Bandingkan dengan Grup A yang hanya akan memainkan lima pertandingan. Maknanya, andai Indonesia lolos ke semifinal, Garuda Muda butuh recovery cepat untuk menantang peringkat satu atau dua Grup A.

Lalu, bagaimana peluang Indonesia di sepak bola SEA Games kali ini?

Jangankan untuk jadi juara, untuk sekadar lolos ke semifinal, Indonesia harus berjuang keras. Indonesia harus mampu mengakhiri klasemen grup di posisi dua besar. Artinya, Indonesia harus berada di atas nya Thailand atau Vietnam yang lebih difavoritkan. Bahkan, sebelum undian, ada pemain Malaysia yang blak-blakan menyebut tidak melihat Indonesia sebagai ancaman utama di SEA Games kali ini. 

Tapi biarlah. Biarlah Indonesia tidak difavoritkan atau bahkan mungkin diremehkan. Namun, satu yang tidak pernah berubah dalam sepak bola, tidak ada yang tidak mungkin. Analisa diatas kertas pada akhirnya sekadar jadi coretan. Karena memang, yang menentukan adalah kesiapan secara mental dan fisik, mungkin juga keberuntungan.

Garuda Muda bisa meniru jejak para senior nya di Piala AFF akhir tahun 2016 lalu. Kala itu, Timnas senior juga diragukan bisa melangkah jauh. Hasil jelek di awal turnamen bahkan membuat Boaz Solossa dkk di atas kertas diprediksi bakal tidak mampu lolos ke semifinal. Yang terjadi, mereka bermain dengan hati, kebanggaan dan semangat yang luar biasa hingga akhirnya tampil di final.

Bagaimana agar Garuda Muda bisa bermain dengan hati, kebanggaan, semangat, mental dan fisik yang benar-benar siap itulah yang kini digembleng oleh pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla Aspas dengan mengadakan pemusatan latihan di Bali. Singkat kata, meski ada di grup neraka, Indonesia punya peluang untuk lolos ke semifinal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun