Sebanyak 16 pertandingan matchday I Liga Champions 2016/17 telah tergelar, Selasa-Rabu malam waktu Eropa. Ada kejutan terjadi. Ada beberapa laga yang berakhir dengan hujan gol. Dan, ada beberapa inspirasi yang terselip dari laga-laga tersebut. Apa saja?
1. Move-on Lah Seperti Barcelona
Kejutan luar biasa terjadi di Liga Spanyol pada akhir pekan lalu: Barcelona 1 Alaves 2. Betapa tidak mengejutkan, Barca, sang juara bertahan dan dianggap tim dengan filosofi permainan terbaik di dunia, kalah di kandang sendiri dari tim promosi, Deportivo Alaves. Andai pertandingan itu digelar pada awal April, orang mungkin akan beranggapan bahwa hasil itu sebagai April mop.
Tetapi memang, kekalahan bisa menyapa siapa saja. Tak terkecuali tim terbaik. Namun, yang patut ditiru dari Barcelona adalah cara mereka merespons kekalahan itu. Ya, tiga hari pasca kekalahan mengejutkan itu, Barcelona meraih hasil wow: menang 7-0 atas Glasgow Celtic pada laga pertama Grup . Padahal, Celtic bukanlah musuh sembarangan. Tim dengan ciri khas kostum hijau putih garis-garis ini berstatus juara Liga Skotlandia.
Tujuh gol Barca diborong trio penyerang mereka, Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez. Itu menandakan bahwa trio yang ngetop dengan sebutan MSN ini 'sudah panas'. Tetapi, pesan penting dari kemenangan 'ke langit ketujuh' adalah bagaimana cepatnya Barca melupakan kekalahan. Menggantinya dengan kemenangan gemilang. Bila sepak bola ibarat lembaran kertas, maka gantilah kertas yang buram dengan kertas indah berwarni-warni. Ya, move on lah seperti Barcelona.
2. Bergembiralah Seperti Leicester City
Rasanya sedikit saja yang mengira, Leicester City bakal mengawali pengalamannya di Liga Champions dengan hasil menakjubkan: menang 3-0 atas klub juara Belgia, Club Brugges. Maklum, terlepas dari statusnya sebagai juara Liga Inggris, Leicester adalah pendatang baru di kompetisi paling elit di Eropa ini.
Fakta lainnya, Leicester meraih hasil buruk ketika melawan klub-klub top Eropa di laga pra musim lalu. Masih segar dalam ingatan, Leicester City dikalahkan Paris Saint Germain 0-4 dan juga 2-4 dari Barcelona. Hasil itu menjadi gambaran akan seperti apa nasib Leicester City di Liga Champions. Dan satu lagi, empat hari jelang away ke Belgia, Leicester meraih hasil parah di Liga Inggris: kalah 1-4 dari Liverpool. Semua paparan fakta itu sampai pada kesimpulan, Leicester akan hancur pada laga perdananya di Liga Champions.
Khusus untuk Mahrez, sang pemain terbaik Liga Inggris musim 2015/16 ini tampil brilian. Satu golnya dari free kick, mendapat banyak pujian. Bahkan, ada ulasan khusus di Daily Mail perihal gol Mahrez itu. Ranieri juga menilai pemain asal Aljazair sangat bergembira main di Liga Champions. “Mungkin musik anthem Liga Champions telah membangunkan dia. Mungkin dia bosan dengan musik dilly ding dong dan lebih menyukai musik Liga Champions,” kelakar Ranieri.
3. Seperti Napoli, Syukuri yang Ada
Ketika Gonzalo Higuain memutuskan untuk pindah ke Juventus, banyak yang beranggapan Napoli habis. Runner up Serie A Italia 2015/16 ini diprediksi tidak akan lagi bisa bersaing di Serie A musim 2016/17. Apalagi di Liga Champions.
Padahal, dalam sepak bola, pemain bintang pergi itu hal biasa. Sebab, bila ada yang pergi, pasti ada yang datang mengganti. Itu pula yang terjadi di Napoli. Higuain pergi, Arkadiusz Milik datang. Boleh jadi, di awal kedatangannya, Milik hanya dipandang sebelah mata. Tetapi, seiring penampilan bagusnya, fans Napoli rasanya akan mulai melupakan Higuain.