Seorang kawan pernah bercerita perihal situasi di tempat kerjanya.
Bukan hanya tentang persaingan terselubung antar teman demi melanggengkan prinsip asal bapak senang. Tapi juga 'bumbu-bumbu' kerja di kantornya.
Salah satunya tentang cinta lokasi.
Kalau cinta lokasi itu terjadi pada mereka yang sama-sama masih jomblo, itu tentu bagus. Bahwa, kantor tempat bekerja mencari cuan, ternyata juga menjadi tempat kita menemukan jodoh.
Dulu, beberapa tahun silam ketika saya masih bekerja di pabrik koran, beberapa teman sekantor juga ada yang pernah terkena panah asmara cinlok. Ada yang beda divisi. Ada yang satu bagian.
Pacaran lantas berlanjut ke jenjang pernikahan. Lantas, salah satu harus resign karena patuh pada aturan perusahaan.
Namun, bila cinta lokasi itu terjadi pada mereka yang sudah sama-sama punya pasangan resmi alias sudah menikah, ini yang bahaya. Meski ada yang menganggapnya sebagai tantangan.
Bila cinta lokasi itu terjadi pada mereka yang sudah bersuami atau beristri, tentu namanya sudah 'naik level' menjadi  selingkuh.
Trisno jalaran soko kulino
Sebenarnya, mengapa selingkuh itu bisa terjadi di tempat kerja?