Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tim Thomas Indonesia Ditunggu Malaysia dan China di Semifinal Piala Thomas 2024

3 Mei 2024   12:51 Diperbarui: 3 Mei 2024   12:54 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudahcukup lama, tim putra bulutangkis Indonesia tidak bertemu Malaysia di final Piala Thomas 2024.

Saking lamanya, pecinta bulutangkis yang lahir di era 2000-an, belum mengenal bulutangkis ketika Indonesia jumpa Malaysia dalam final perebutan Piala Thomas.

Dari data yang saya telusuri, kali terakhir Indonesia jumpa Malaysia di final Piala Thomas terjadi tahun 2002 di Guangzhou, China. Atau sudah berlalu 22 tahun.

Kala itu, Indonesia menang dramatis 3-2 dengan Hendrawan menjadi penentu. Indonesia pun meraih Piala Thomas ke-13.

Nah tahun ini, dua negara tetangga yang pernah delapan kali bertemu di final Piala Thomas, berpotensi kembali terjadi.

Namun, syarat dan ketentuan berlaku.

Malaysia sudah lolos ke semifinal

Kemungkinan itu muncul setelah Tim putra Malaysia berhasil menembus babak semifinal Piala Thomas 2024. Tiket main di semifinal digenggam tim Malaysia usai mengalahkan Jepang di perempat final, Kamis (2/5) malam dengan skor 3-1.

Pertandingan Malaysia Vs Jepang sempat ketat ketika skor 1-1. 

Tunggal putra Lee Zii Jia membawa Malaysia unggul usai mengalahkan Kenta Nishimoto.Jepang lantas menyamakan skor lewat kemenangan ganda Takuro Hoki/Yugo Kobayashi atas Aaron Chia/Soh Woi Yik.

Namun Malaysia lantas meraih dua poin kemenangan beruntun lewat Leong Jun Hao, ganda Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.

Karena skor sudah 3-1, game kelima yang seharusnya mempertemukan Kento Momota Vs tidak dimainkan.

Lalu, siapa lawan Malaysia di semifinal?

Malaysia akan menghadapi tuan rumah China di semifinal yang dimainkan Sabtu (4/5) besok. Tim putra China lolos ke semifinal setelah mengalahkan juara bertahan India dengan skor 3-1.

Ganda putra Liu Yuchen/Ou Xuan Yi menjadi penentu kemenangan tim outra China atas India. Sebelumnya China sempat unggul 2-0 lewat tunggal putra Shi Yuqi dan ganda putra Liang Wei Keng/ Wang Chang.

India sempat memperpanjang nafas setelah Lakhsya Sen mengalahkan Li Shi Feng pada game ketiga. Tapi, hanya itu yang bisa dilakukan India.

Duel China Vs Malaysia akan menjadi pertandingan ketat. Sebab, kedua tim punya tunggal pertama jago dan dua ganda putra yang sedang on fire.

Indonesia diunggulkan menang atas Korea Selatan

Bagaimana dengan tim Thomas Indonesia?

Bila Malaysia sudah lolos lebih dulu ke semifinal, tim Thomas Indonesia baru akan melakoni pertandingan perempat final melawan Korea Selatan, Jumat (3/5) sore nanti. 

Indonesia yang lolos ke perempat final sebagai juara Grup C usai menang beruntun, 5-0 atas Inggris dan 4-1 atas Thailand serta India, lebih diunggulkan.

Sebab, dari sisi komposisi pemain, Indonesia lebih merata. 

Memang, Korea Selatan memiliki ganda putra Seo Seung Jae/Kang Min Hyuk yang merupakan ganda putra juara dunia 2023.

Seo/Kang akan menjadi lawan bagi Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto yang diharapkan menunjukkan kelasnya sebagai ganda pertama Indonesia.

Namun, di sektor tunggal, Korea Selatan tidak punya pemain top dunia. Faktanya, tidak ada pemain tunggal putra Korea yang nangkring di peringkat 20 besar dunia. 

Bandingkan dengan trio tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang beberapa kali sudah naik podium juara BWF World Tour Ginting dan Jonatan bahkan masuk ranking 10 besar dunia.

Artinya, Indonesia punya modal bagus untuk mengalahkanKorea Selatan dan melaju ke semifinal Piala Thomas 2024.

Namun, meski unggul materi pemain, bukan berarti Indonesia bakal menang mudah atas Korea Selatan.

Sebab, kejuaraan beregu itu nuansanya berbeda dengan turnamen perorangan. Pressure nya lebih tinggi.

Karenanya, terkadang ranking pemain tidak begitu berpengaruh. Sebab, yang paling menentukan adalah motivasi dan seberapa kuat mental pemain untuk mengatasi tekanan.

Terpenting, pemain-pemain bisa fokus, main lepas, mental kuat, dan tampil bersemangat. Selebihnya, jangan lupa berdoa.

Menarik ditunggu apakah tim Thomas Indonesia bisa berjumpa Malaysia di final. Ataukah Indonesia kembali berjumpa China yang menjadi ulangan final di Aarhus Denmark tahun 2020 saat Indonesia menang 3-0.

Ah, siapapun lawannya di final, semoga perjuangan tim Thomas Indonesia untuk meraih Piala Thomas yang ke-15 tahun in berjalan sesuai harapan kita semua selaku pecinta bulutangkis Indonesia. Salam.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun