Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memprediksi Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 Lewat Analisis SWOT, Wasit Bisa Jadi Threats

2 Mei 2024   22:31 Diperbarui: 2 Mei 2024   22:31 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marselino Ferdinan dkk akan menghadapi Irak dalam perebutan juara III Piala Asua U-23/Foto Kompas.com

Kick off alias sepak mula pertandingan Timnas Indonesia U-23melawan Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 yang dimainkan Kamis (2/5) malam ini, tinggal menghitung menit.

Sejak Timnas Indonesia U-23 diketahui akan menghadapi Irak, ada banyak tulisan prediksi dan analisis pertandingan yang berseliweran di rumah ini (baca Kompasiana).

Semuanya menarik. Memberikan pemahaman dari berbagai sudut pandang perihal pertandingan yang pemenangannya akan lolos ke Olimpiade 2024 Paris.

Namun, bagaimana jika pertandingan Timnas U-23 Indonesia Vs Irak U-23 dibedah berdasarkan analisis SWOT.

Saya percaya, sampean (Anda) pernah mendengar dan mengetahui perihal analisis SWOT.

Bilapun terlupa, tanpa bermaksud menggurui, saya coba menuliskan ulang maknanya.

Bahwa, analisis SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk bisnis atau bahkan proyek tertentu.

Definisi tersebut selaras dengan makna SWOT. Yakni Strengt (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Itulah komponen utama analisis SWOT.

Timnas U-23 dan Analisis SWOT

Lalu, bagaimana dengan prediksi Timnas U-23 Indonesia Vs Irak dilihat dari kacamata analiasi SWOT. Utamanya perihal Timnas U-23 Indonesia.

Kita mulai dengan Strengt. 

Untuk atribut Strengt, kembali bermainnya penyerang Rafael Struick menjadi kekuatan yang bisa menguatkan  Timnas U-23 Indonesia saat melawan Irak.

Tanpa bermaksud membandingkan pemain satu dengan pemain lainnya, sampean (Anda) yang menyaksikan penampilan Garuda Muda di Piala Asia U-23 2024 sejak pertandingan fase grup hingga semifinal, pasti paham betapa krusialnya peran Struick.

Oleh suporter warganet, pemain yang memiliki keturunan Jawa ini dipuji memiliki kelebihan dalam membuka ruang, menahan dan melindungi bola (keeping ball), juga pandai mencari peluang.

Rafael Struick pun bisa mencetak gol lewat brace (dua gol) ke gawang Korea Selatan di perempat final.

Sayangnya, dia lantas tidak main melawan Uzbekistan karena skorsing akumulasi kartu. Tanpa kehadiran Rafael Struick, chemistry di lini serang Timnas Indonesia U-24 serasa hilang.

Bagaimana dengan Weakness?

Atribut Weakness yang berpotensi mengurangi kekuatan Timnas U-23 Indonesia adalah absennya bek tengah yang juga kapten tim, Rizky Ridho.

Rizky Ridho tidak main melawan Irak dikarenakan hukuman kartu merah yang ia terima saat menghadapi Uzbekistan.

Padahal, selama ini, Rizky Ridho adalah pemain yang selalu dimainkan coach Shin Tae-yong sebagai starter di lini pertahanan. Mantan pemain Persebaya yang di BRI Liga 1 musim ini main di Persija ini tak tergantikan.

Kini, dengan absennya Rizky Ridho, Shin Tae-yong memasang Justin Hubner bertandem dengan Muhammad Ferrari sebagai duet bek tengah. Sedangkan posisi wing back alias bek sayap diisi Pratama Arhan (kiri) dan Rio Fahmi (kanan).

Irak pernah dikalahkan Thailand di penyisihan grup

Lalu Opportunity.

Ada beberapa komponen yang bisa dijadikan acuan untuk menggambarkan beberapa poin yang menjadi peluang Timnas U-23 Indonesia saat melawan Irak U-23.

Pertama, dalam perjalanan menuju semifinal, Irak telak dua kali menghadapi tim dari kawasan Asia Tenggara. Yakni melawan Thailand di penyisihan grup dan bertemu Vietnam di perempat final.  

Hasilnya, Irak kesulitan menghadapi tim ASEAN. Mereka kalah 0-2 dari Thailand di pertandingan pertama grup emski akhirnya menjadi juara Grup dengan mengalahkan Tajikistan dan Arab Saudi.

Lalu, di perempat final, Irak buntu saat menghadapi Vietnam. Mereka akhirnya menang 1-0. Itupun lewat gol dari titik penalti sang top skor mereka, Ali Jasim di menit ke-64.

Merujuk gambaran tersebut, kekuatan Irak sebenarnya tidak terlalu menakutkan. Berbeda dengan Uzbekistan yang harus diakui memang di atas Indonesia, terlepas dari drama yang dilakukan pemain-pemainnya.

Selain itu, alasan kedua, Indonesia akan kembali memainkan pertandingan di Stadion Abdullan bin Khalifah Stadium di Doha.

Ini akan menjadi kelima kalinya, Ernando Ari dkk main di stadion di Kota Doha ini. Dari empat kali main sebelumnya, Indonesia menang tiga kali dan kalah sekal sata melawan Ubzekistan.

Sementara bagi Irak, ini akan menjadi yang pertama kalinya bagi mereka bermain di Stadion Abdulla bin Khalifah Stadium.

Dipimpin wasit asal Arab Saudi

Lalu, tentang Threats (ancaman), berkorelasi dengan poin sebelumnya, saya tidak akan memasukkan Irak sebagai ancaman.

Namun, ancaman sebenarnya bagi Timnas U-23 Indonesia di pertandingan ini adalah kepemimpinan wasit dan wasit VAR (Video Assistant Referee).

Sebab, dua kali kekalahan Indonesia di turnamen ini, yakni saat melawan Qatar di laga perdana dan melawan Uzbekistan di semifinal, keduanya bersinggungan dengan wasit dan petugas VAR.

Tapi, semoga saja wasit Majed Al-Shamrani dari Arab Saudi yang memimpin pertandingan ini, bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Tegas dan adil.

Selain itu, komponen yang bisa menjadi ancaman Timnas U-23 Indonesia adalah mereka sendiri. Bagaimna pemain-pemain Tim Garuda Muda bisa tampil tenang, percaya diri, dan punya semangat kuat untuk memenangkan pertandingan.

Sebab, bila harus memilih, tentu Timnas U-23 Indonesia lebih memilih untuk langsung lolos ke Olimpiade 2024 dengan cara mengalahkan Irak.

Daripada kalah di pertandingan ini yang lantas menghadapi tim Afrika Guinea di pertandingan AFC-CAF play off untuk menentukan tiket terakhir lolos ke Olimpiade 2024. 

Tentu saja, bila kalah dari Guinea, mimpi lolos ke Olimpiade 2024 bakal ambyar. Tapi, semoga malam ini, Timnas U-23 Indonesiabisa berucap "Olimpiade 2024, kami datang !". Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun