Setiap orang ada masanya. Setiap masa ada orangnya.
Petuah bijak ini sangat cocok untuk menggambarkan kondisi tim Belgia di Piala Dunia 2022 ini.
Datang sebagai unggulan di Grup F dengan berbekal status "juara 3" di Piala Dunia 2018 lalu, Belgia justru tertatih-tatih di Qatar.
Belgia yang pernah beken dengan skuad golden generation alias generasi emas karena memiliki banyak pemain top di hampir semua posisi, kini terancam gagal lolos ke babak 16 besar. Belgia terancam pulang kampung lebih cepat.
Itu tidak lepas dari hasil yang mereka raih di dua pertandingan awal Grup F. Belgia sempat mengawali turnamen dengan kemenangan 1-0 atas Kanada. Kiper Thibaut Courtois menjadi pahlawan karena bisa memblok tendangan penalti Kanada di awal pertandingan.
Namun, pecinta bola yang menyaksikan pertandingan ini, rasanya sepakat berujar Belgia sebenarnya menang berutung. Sebaliknya, Kanada apes. Betapa tidak, Kanada punya 22 shots (tembakan ke gawang) tapi tidak ada satupun yang menjadi gol.
Bahwa, ada celah di tim Belgia yang rentan ditembus lawan. Celah itu yang bisa dieksploitasi Maroko saat berjumpa Belgia di pertandingan kedua pada 27 November lalu. Maroko unggul 2-0 lewat dua gol yang tercipta di 20 menit akhir.
Generasi Emas Belgia kini Menua
Sebenarnya, apa masalah yang melemahkan tim Belgia?
Menurut saya, faktor kebugaran dan kecepatan menjadi salah satu problem terbesar.