Adakah kesamaan Persib Bandung, Arema FC, dan Chelsea selain sama-sama memiliki jersey utama berwarna biru ?
Mungkin karena sama-sama berada dalam satu 'komunitas' tim berjersey biru itu, ketiganya musim ini seperti punya situasi emosional yang sama.
Sama-sama tampil kurang meyakinkan di awal kompetisi. Lantas, memecat pelatih mereka.
Persib Bandung yang pertama kali memutus kerja sama dengan pelatih asal Belanda Robert Rene Alberts. Lalu di awal pekan ini, Arema FC memberhentikan pelatih asal Portugal, Eduardo Almeida.
Dan, hanya dalam hitungan hari, tengah pekan ini, Chelsea di luar dugaan juga kehilangan kesabaran dengan pencapaian minimalis di awal musim. Direksi Chelsean pun memecat Thomas Tuchel. Pelatih yang telah membawa mereka juara Liga Champions 2021 lalu.
Bedanya, bila Persib dan Arema FC menunjuk pelatih asing sebagai pelatih baru, yakni Luis Milla Aspas dan Javier Rocha, Chelsea justru memilih pelatih lokal Inggris. Namanya, Graham Potter.
Apa Istimewanya Graham Potter?
Nama-nama pelatih tenar yang tengah menganggur seperti Mauricio Pochettino (Argentina), Joachim Low (Jerman), hingga Ole Gunnar Solskjaer (Norwegia) sempat diisukan bakal menjadi pengganti Tuchel.
Namun, direksi Chelsea ternyata lebih memilih pelatih bernama lengkap Graham Stephen Potter tersebut. Apa istimewanya pelatih asli Inggris berusia 47 tahun tersebut?
Jelas, penunjukan Graham Potter tersebut tidak lepas dari penampilan hebat tim yang dilatihnya, Brighton & Hove Albion di awal Liga Inggris musim 2022-23 ini.