Bersama Pelatih asal Jerman, Thomas Doll, Persija punya peluang besar untuk membuat cerita baru yang lebih menawan (baca: menang) kala bertemu dengan The Guardian --julukan Bhayangkara FC.
Peluang itu terbuka karena kedua tim sedang berada dalam situasi berbeda. Persija tengah dalam gairah positif setelah meraih tiga kemenangan beruntun.
Hebatnya, satu dari tiga kemenangan beruntun itu diraih di kandang Arema FC. Itu menjadi kemenangan perdana setelah Macan Kemayoran sulit mengalahkan Arema FC di kandangnya selama 19 tahun.
Sebaliknya, penampilan Bhayangkara FC yang dilatih Widodo Cahyono Putro, terlihat masih inkonsisten.
Dari tujuh pekan yang sudah dilalui, Bhayangkara baru meraih dua kemenangan, dua kali imbang, dan tiga kali kalah. Bahkan, tiga kekalahan itu terjadi dalam empat laga terakhir.
Situasi di Bhayangkara FC semakin pelik. Sebab, mereka tidak bisa tampil full team melawan Persija. Dua pemain kunci di sektor pertahanan absen. Yaitu, Anderson Salles dan Ruben Sanadi. Keduanya istirahat karena cedera.
Sebaliknya, Persija punya banyak opsi untuk meracik strategi terbaik. Kreator serangan Persija, Hanno Behrens sudah kembali dari cedera betis kanan.
Playmaker asal Jerman yang pernah bermain di klub Bundesliga, Hansa Rostock itu akan membuat lini tengah Macan Kemayoran lebih hidup. Hanno sudah tampil lima kali bersama Persija musim ini dan mencetak tiga gol.
"Tanpa Hanno, kami bisa melewatkan dua pertandingan dengan kemenangan. Saya senang dia sudah kembali," ucap Thomas Doll.
Kiper sekaligus kapten tim Persija Andritany Ardhiyasa sudah tidak sabar untuk kembali bertemu Bhayangkara FC.
Dia akan berusaha membuat gawang Persija tetap clean sheet. Andritany sudah menjaga gawangnya tidak kebobolan dalam tiga pertandingan.