Pemandangan adem terlihat di akhir final ganda putra All England 2022 yang berlangsung di Birmingam, Inggris, Minggu (20/3) malam.
Begitu Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana memastikan juara, mereka langsung sujud syukur. Lantas, menghampiri seniornya, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan yang mereka kalahkan 21-19, 21-13 dalam waktu 37 menit.
Tidak hanya tos tangan, Fikri (22 tahun) dan Bagas (23 tahun) lantas memeluk senior yang jadi idola bagi banyak pebulutangkis top dunia itu.
Sementara Hendra (37 tahun) dan Ahsan (34 tahun), selain memberi ucapan selamat, ekspresi wajah mereka tampak ikut bangga dengan pencapaian juniornya.
Bahkan, Ahsan terlihat mengusek-usek rambut Bagas. Seperti seorang kakak yang sedang bercanda dengan adiknya. Adem dilihat.
"Selamat, kalian luar biasa, tapi jangan terlalu cepat puas. Perjalanan masih panjang. Ini baru langkah awal, tetap rendah hati, tidak boleh sombong. Harus konsisten ke depannya," begitu pesan Hendra kepada mereka.
Fikri dan Bagas menang straight game atas The Daddies
Sebelumnya, Fikri dan Bagas memang mampu tampil lepas di final. Mereka tidak sungkan melawan senior yang mereka kagumi itu.
Agresivitas Fikri dan Bagas yang mengandalkan permainan drive cepat dan smash keras yang menjadi ciri khas mereka di All England kali ini, kembali terlihat. The Daddies--julukan Ahsan/Hendra yang kalah tenaga, dibuat kerepotan. Fikri dan Bagas unggul 21-19 di game pertama.
Meski, kalah tenaga, Hendra beberapa kali menampilkan mampu pukulan dan return kelas dewa yang mengecoh Fikri dan Bagus. Ahsan dengan kematangannya juga beberapa kali melakukan smash yang menghasilkan poin.