Apes. Sial. Dijauhi keberuntungan. Dimusuhi semesta.
Entah apa lagi ungkapan yang cocok untuk menggambarkan situasi menyebalkan yang dialami Manchester United ketika tampil di putaran IV Piala FA, Sabtu (5/2) dini hari tadi.
Yang jelas, nasib sial itulah yang mengacaukan semua prediksi di atas kertas. Hitung-hitungan di atas kertas, Manchester United (MU) seharusnya tidak kesulitan lolos ke babak selanjutnya.
Sebab, lawan yang dihadapi 'hanyalah' Middlesbrough, tim penghuni Divisi Championship (satu level di bawah Premier League). Apalagi, MU bermain sebagai tuan rumah. Laga yang digelar dengan sistem knock out itu dimainkan di Old Trafford.
Yang terjadi, Tim Setan Merah--julukan MU, malah tersingkir di rumahnya sendiri.
Bermain 1-1 hingga masa perpanjangan waktu, MU akhirnya kalah adu penalti 7-8 dari Middlesbrough. Penyerang muda MU, Anthony Elanga yang jadi penendang penalti kedelapan, gagal menjalankan tugasnya. Tendangannya melangit.
Tentu saja, namanya kekalahan selalu menyesakkan.
Boleh saja, pendukung MU menyebut Piala FA bukanlah target utama sebagai pelipur lara. Namun, keputusan Pelatih interim MU, Ralf Rangnick memainkan hampir semua pemain terbaiknya, jadi bukti, MU ingin melangkah jauh di turnamen ini.
Rangnick memainan Harry Maguire dan Raphael Varane sebagai starter di pusat pertahanan. Cristiano Ronaldo, Bruno Fernandes, Marcus Rahsford juga dimainkan. Plus Paul Pogba yang kembali bermain, juga langsung jadi starter.
Dengan komposisi seperti itu, lalu mengapa MU malah gagal menaklukkan Middlesbrough yang kini ada di peringkat 7 Championship?