Dia baru memasukkan Ronaldo di menit ke-64 menggantikan Sancho dan Rashford digantikan Jesse Lingard di menit ke-77.
Memang, secara permainan, MU lebih sering tertekan. Chelsea menguasai permainan dengan penguasaan bola sebesar 66 persen. Bahkan, Chelsea mampu menghasilkan 24 shots dengan enam di antaranya tepat sasaran.
Bandingkan dengan MU yang hanya mampu menciptakan tiga peluang dengan dua di antaranya mengarah ke gawang. Tapi, bukankah itu yang dinamakan permainan efektif.
Toh, meski kalah secara permainan, MU tidak kalah dari hasil akhir. Bukankah itu jauh lebih penting?
Raihan satu poin di markas Chelsea ini juga menjadi poin pertama bagi MU di Premier League di bulan November. Sebelumnya, MU dua kali kalah, 0-2 dari Manchester City di Old Trafford (6/11) dan kalah 1-4 dari Watford (20/11).Â
Dikutip dari manutd.com, Carrick mengaku kevewa dengan hasil imbang itu. Dia juga marah dengan keputusan penalti untuk Chelsea yang menurutnya tidak seharusnya penalti.
"Tentu saja kami kecewa karena kami seharusnya bisa mendapatkan lebih (menang). Kami datang ke sini untuk menang. Kami sudah punya rencana dengan lebih sering menguasai bola. Karenanya kami kecewa. Tapi, saya juga bangga dengan permainan kami hari ini," ujar Carrick.
Bersama Carrick, Sancho tampil 'meledak'
Salah satu perubahan yang terlihat mencolok dari MU di bawah kendali Michael Carrick sebagai pelatih sementara adalah penampilan Jadon Sancho.
Pemain sayap Timnas Inggris berusia 21 tahun ini akhirnya bisa memperlihatkan potensi hebat yang membuatnya dihargai mahal saat dibeli MU dari Borussia Dortmund.
Gol ke gawang Chelsea dini hari tadi merupakan gol pertama Sancho di Premier League bersama MU.