Gerrard ditantang membawa Aston Villa ke papan tengah
Tantangan bagi Steven Gerarrd juga tidak mudah. Sebab, dia datang ke Aston Villa ketika klub itu tengah dalam situasi 'sakit parah'.
Sebelum Gerrard datang dan menandatangani kontrak 3,5 tahun, Villa mengalami lima kekalahan beruntun di Liga Inggris yang membuat pelatih Dean Smith dipecat.
Aston Villa sempat berada di bibir zona degradasi. Di posisi 16 dengan hanya meraih 10 poin dari 11 pertandingan.
Dan, debut Gerrard sebagai pelatih di Premier League bak sebuah cerita dongeng happy ending. Akhir pekan lalu, dia memimpin Villa menang 2-0 atas Brighton and Hove Albion. Dua gol kemenangan Villa tercipta di menit ke-84 dan 89.
Malam nanti, Villa akan menghadapi tuan rumah Crystal Palace yang tidak terkalahka dalam 7 pertandingan terakhir (menang dua kali dan imbang dua kali).
Menariknya, Crystal Palace kini dilatih mantan gelandang Arsenal, Patrick Vieira yang merupakan pemain angkatan di atas Gerrard di Premier League. Pekan berikutnya, Gerrard akan menantang Manchester City nya Pep Guardiola.
Dan memang, Premier League itu kompetisi kelas berat. Di Liga Skotlandia musim lalu, Gerrard mampu membawa Rangers juara unbeatable (tidak terkalahkan) dengan memenangi 32 dari 38 pertandingan semusim. Pesaingnya memang tidak banyak. Palingan Glasgow Celtic, Hibernian, dan Aberdeen.
Namun, di Liga Inggris, dia akan bersaing dengan pelatih-pelatih top. Persaingan di Premier League juga sangat ketat.
Akan menarik ditunggu bagaimana kiprah Gerrard bersama Villa. Andai dia sukses di Villa, fans Liverpool kelak pastinya bakal berharap mantan kapten tim mereka, bakal kembali ke Anfield.
Pertanyaannya, apakah Xavi dan Gerrard sudah mengambil keputusan tepat ketika mengambil peluang untuk naik kelas?