Kabar yang diyakini hanya tinggal menunggu waktu itu akhirnya datang pagi tadi: Klub top Spanyol, FC Barcelona, akhirnya resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Belanda, Ronald Koeman.
Masa kerja Koeman di klub yang pernah dibelanya semasa menjadi pemain, berakhir usai Barcelona kalah 0-1 dari Rayo Vallecano di Estadio de Vallecas, Rabu (27/10) malam waktu setempat atau Kamis (28/10) dini hari waktu Indonesia.
Kekalahan dari Vallecano itu rupanya membuat manajemen Barcelona sudah habis kesabaran. Koeman (58 tahun) dipecat.
Ketika pada akhir pekan kemarin Barcelona kalah 1-2 dari rival abadi, Real Madrid, di laga el clasico, Koeman masih diberi perpanjangan nafas.
Meski, seusia laga, Koeman yang meninggalkan stadion Camp Nou dengan mengendarai mobilnya, sempat dicegat suporter Barcelona yang sebal. Mereka menyuarakan desakan agar Koeman segera dipecat.
Namun, kekalahan ketiga dari 10 pertandingan dan hanya menang empat kali, membuat petinggi Barcelona terbuka matanya. Bahwa, Koeman bukan orang yang tepat untuk memimpin Barcelona di era baru usai kepergian pemain ikonik mereka, Lionel Messi.
Koeman menjadi salah satu pelatih Barcelona dengan masa kerja pendek. Dia hanya bertahan satu tahun dua bulan sejak diumumkan menjadi pelatih Barca pada 19 Agustus 2020 silam.
Seharusnya, dia memiliki kontrak berdurasi dua tahun hingga 30 Juni 2022 mendatang atau minimal hingga kompetisi musim 2021/22 ini usai.
Koeman cinta Barcelona, tapi cinta saja tidak cukup
Padahal, Koeman sangat cinta Barcelona. Demi bisa melatih klub yang pernah dibelanya selama enam tahun (1989-1995) itu, dia bahkan rela meninggalkan Timnas Belanda.