Pertandingan melawan tuan rumah Denmark di semifinal Piala Thomas 2020, Sabtu (16/10) malam nanti, membawa ingatan tim putra Indonesia ke momen final Piala Thomas 2016 silam.
Ketika tim putra Indonesia kalah dramatis 2-3 dari Denmark di final. Setelah enam tahun menunggu final sejak 2010, yang terjadi malah momen pahit.
Malam pahit di Kunshan China itu masih lekat dalam ingatan Anthony Sinisuka Ginting, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. Ketiganya ikut bermain di final. Dan, mereka masih menjadi bagian di tim Thomas Indonesia tahun ini.
Kala itu, Hendra/Ahsan yang main di game kedua, bisa meraih poin kemenangan dan menyamakan skor 1-1 usai Denmark merebut poin pertama lewat Viktor Axelsen yang mengalahkan Tommy Sugiarto.
Namun, Ginting yang kala itu berusia 19 tahun dan main di game ketiga, kalah dari Jan O Jorgesen. Pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi menyamakan skor 2-2.
Game kelima menjadi laga penentuan. Sayangnya, Ihsan Maulana Mustofa yang kala itu berusia 20 tahun, kalah dari Hans-Kristian Vittinghus.
Denmark pun meraih gelar Piala Thomas untuk kali pertama. Sementara Indonesia harus menunggu lebih lama, kapan bisa kembali juara sejak terakhir memenangi Piala Thomas pada 2002 silam.
Waktunya revans, mengalahkan Denmark di rumahnya
Ya, malam final di Kunshan China itu tentu belum lenyap dari ingatan pemain-pemain Indonesia. Terpenting, kekalahan di final itu tidak menyisakan trauma. Namun, menjadi motivasi untuk berbalik mengalahkan Denmark.
Ginting dan kawan-kawan harus menjadikan semifinal nanti sebagai kesempatan untuk melakukan revans. Momen untuk mengubur ingatan kelam final Piala Thomas 2016.