Final Olimpiade kini sudah di depan mata tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Sudah sangat dekat.
Selangkah lagi, dia akan menyamai pencapaian para seniornya, Alan Budi Kusuma, Ardy B Wiranata, Hendrawan, dan Taufik Hidayat yang pernah tampil di final tunggal putra bulutangkis Olimpiade.
Namun, untuk bisa ke final, Ginting (24 tahun) harus lebih dulu bisa melewati hadangan tunggal putra senior China, Chen Long.
Ya, peraih medali emas Olimpiade 2016 itu akan jadi lawan Ginting di semifinal yang akan dimainkan di Musashino Forest Sports Plaza Tokyo, Minggu (1/8) siang.
Chen Long (32 tahun) bukan lawan yang asing bagi Ginting. Mereka sudah sangat sering bertemu di lapangan di berbagai event. Pernah bertenu di BWF World Tour, juga Asian Games,
Ya, secara head to head alias rekor pertemuan, Ginting sudah 12 kali bertemu Chen Long. Hasilnya, Ginting lebih sering menang. Pebulutangkis kelahiran Cimahi ini menang 8 kali atas Chen Long.
Namun, semifinal nanti jelas akan berbeda dari pertemuan sebelumnya. Sebab, ini Olimpiade. Auranya beda.
Terbukti, beberapa pemain unggulan di tunggal putra, malah tersingkir cepat. Di antaranya pemain world number one yang juga unggulan 1 asal Jepang, Kento Momota. Dia out di penyisihan grup.
Perihal penampilan di Olimpiade, Chen Long jelas lebih unggul dari Ginting. Kita tahu, Ginting baru kali ini tampil di Olimpiade. Sementara Chen Long sudah tampil di tiga Olimpiade. Di tiga penampilan itu, dia bisa lolos ke semifinal.
Dia meraih perunggu di Olimpiade 2012 di partisipasi pertamanya di Olimpiade. Kala itu, dia dihentikan tunggal putra andalan Malaysia, Lee Chong Wei di semifinal.