Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kabar Duka, Kampanye Setop Berita Covid, dan Mengatasi Kecemasan

9 Juli 2021   10:36 Diperbarui: 9 Juli 2021   11:07 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca berita seputar Covid-19 melalui gawai bisa menyebabkan kecemasan. Padahal, cemas bisa menurunkan imunitas. Karenanya, kita perlu tahu cara mengatasi kecemasan/Foto: Kompas.com/(shutterstock)

Bagaimana bila dari membaca kabar itu malah panik?

Bila seperti itu, ya tidak perlu dibaca. Bila begitu, Anda sepertinya harus sejenak 'berpuasa' dari menggunakan gawai.

Rehat sejenak dari hingar bingar grup WA. Sebagai gantinya, luangkan lebih banyak waktu bermain bersama anak dan berkumpul dengan keluarga di rumah.

Begitu juga dalam meyikapi pemberitaan di media massa. Kita tidak bisa melarang media memberitakan kabar seputar Covid-19. Yang bisa lakukan adalah mengasah kemampuan untuk bijak bermedia.

Bijak bermedia itu maksudnya, kita bisa membedakan mana kabar yang benar atau hoaks. Kita bisa tahu mana media yang kredibel sehingga beritanya pun sesuai fakta. Jadi tidak asal media.

Dengan mengetahui media yang kredibel, kita bisa memilih konten berita yang berkualitas. Berita yang bisa dijadikan rujukan untuk mengambil keputusan dalam bersikap.

Toh, di ranah media, bila kita mendapati berita seputar covid yang tidak benar, kita bisa meminta pertanggungjawaban kepada media yang bersangkutan. Sebab, dalam kehidupan bermedia, ada UU Pers dan Kode etik jurnalistik yang mengatur. Selain itu, kita juga bisa melapor ke Dewan Pers.

Pada akhirnya, kabar duka dan pemberitaan Covid yang masif di media ibarat keping uang logam yang puya dua sisi. Bergantung kita mau mendapatkan sisi minus atau plusnya.

Kuncinya, kita harus bisa mengukur kemampuan diri sendiri. Bila kita orangnya mudah panik dan gampang cemas bila mendengar kabar duka ataupun membaca berita Covid-19 ya jangan malah menanam kecemasan dalam diri.

Hindari kecemasan itu. Kita bisa mengalihkan fokus dengan melakukan kegiatan yang menggembirakan bersama keluarga selama di rumah saja.

Terpenting, apapun pemahaman kita terhadap situasi pandemi yang terjadi, penting untuk selalu mawas diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun