Pelatih Italia, Roberto Mancini memang sosok yang menyenangkan. Setidaknya di mata pemain-pemain Italia.
Dia ingin semua pemain yang dibawanya ke Euro 2020, merasakan menit bermain. Turun ke lapangan dan tampil di Euro 2020.
Mancini tidak mau seperti pelatih tim-tim lainnya yang hanya memainkan pemain-pemain itu saja di setiap pertandingan. Seolah tidak percaya dengan pemain lainnya.
Bukankah itu terjadi di beberapa tim kontestan Euro 2020?
Ada cukup banyak pemain yang hingga pertandingan kedua fase grup, belum pernah dimainkan oleh pelatihnya. Mereka dibawa ke Euro, tapi tidak bermain. Hanya duduk manis di bangku cadangan.
Padahal, ketika pemain sudah dipanggil tim nasional, itu artinya dia sudah 'memenuhi syarat' untuk berjuang bagi negaranya di lapangan. Mereka siap dimainkan. Tinggal pelatih mau percaya atau tidak memainkan mereka.
Mancini menurunkan pemain-pemain cadangan kala melawan Wales
Percaya kepada semua pemain di timnya itulah yang ditunjukkan Roberto Mancini saat Italia melawan Wales di Stadion Olimpico pada pertandingan terakhir penyisihan Grup A, Minggu (20/6) malam.
Mancini berani 'melanggar' filosofi yang diagungkan di sepak bola: 'dont change the winning team'. Dia berani melakukan bongkar pasang starting XI dari the winning team yang mengalahkan Turki dan Swiss di laga sebelumnya.
Hanya tiga pemain yang tetap dimainkan sejak awal laga. Yakni kiper Gianluigi Donnarumma, bek Leonardo Bonucci yang jadi kapten tim dan Jorginho sebagai gelandang bertahan.
Selebihnya, Mancini memasukkan delapan pemain baru sebagai pemain inti. Mayoritas anak-anak muda di bawah 25 tahun. Bilapun di atas 25 tahun, mereka termasuk newbie karena baru bermain di Euro tahun ini.