Kabar duka menyelimuti bulutangkis Indonesia di masa persiapan jelang tampil di Olimpiade bulan depan. Tadi malam, bulutangkis Indonesia kehilangan salah satu legenda terbaik.
Markis Kido yang semasa bermain meraih banyak gelar membanggakan untuk Indonesia, meninggal dunia di usia 36 tahun. Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri, dan dua orang putri.
Kabar awal meninggalnya Kido itu diunggah oleh mantan pebulutangkis, Yuni Kartika, di akun Instagramnya.
Mbak Yuni menulis: "breaking news !! telah meninggal dunia salah satu pebulutangkis terbaik tanah air "Markis Kido. Semoga amal ibadahnya diterima Tuhan YME. Amin. Selamat jalan Markis Kido".
Postingan mengejutkan Mbak Yuni itu direspons dengan banyaknya ungkapan duka cita. Sejumlah akun Instagram yang selama ini rutin mengabarkan kabar bulutangkis lantas ikut menyampaikan kabar duka itu.
Termasuk mantan rekan Kido, Hendra Setiawan. Di akun Instagramnya, Hendra menyampaikan duka cita mendalam untuk Kido yang disebutnya partner terbaiknya dalam suka maupun duka.Â
"Dia salah satu pemain yang luar biasa dan sangat bertalenta. Terima kasih sudah berpartner mulai dari nol dan berjuang bersama selama 14 tahun. Terima kasih Kido dan selamat jalan".
Semasa bermain bersama, pasangan Kido dan Hendra memang luar biasa. Mereka meraih semua gelar bergengsi. Juara Asian Games, juara Dunia, dan juara alias meraih medali emas Olimpiade.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) juga ikut menyampaikan kabar duka tersebut. Lantas, pengumuman duka itu diikuti ucapan duka cita dari pemain-pemain badminton di penjuru dunia.
"Sad news coming in: Markis Kido, former olympic gold medallist and world champion, passed away today due to a heart attack. He will be missed".
Kronologis meninggalnya Markis Kido