Draft tulisan itu maksudnya, bikin kerangka tulisan. Semisal di bagian pertama atau paragraf awal tulisan akan seperti apa. Lalu di bagian kedua mengulas apa. Di bagian ketiga mengulas apa lagi. Hingga di paragraf penutupnya.
Agar lebih detail, dalam setiap bagian kerangka tulisan itu dilengkapi dengan poin-poin yang akan ditulis.
Itu sebagai panduan agar ketika mulai menulis, kalian tidak blank atau tidak macet di tengah jalan. Sebab, sudah ada petunjuk apa yang ditulis di paragraf pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Tulisan pun bisa mencapai 1000 kata.
Contohnya bila akan menulis tentang jatuh bangun UMKM di masa pandemi. Bikin draftnya. Semisal untuk paragraf pembuka, bisa mengawali tulisan dengan menyajikan narasi perihal banyaknya pelaku UMKM yang terdampak pandemi. Bisa menyebut data awalnya berapa.
Lantas, di paragraf berikutnya, data UMKM yang jatuh bangun itu lebih diperjelas. Didetailkan. Semisal disebutkan pelaku UMKM yang bergerak di bidang apa saja. Lalu, mengulas poin-poin dampak pandemi yang membuat pelaku UMKM jatuh bangun bahkan ada yang gulung tikar.
Di bagian berikutnya, kalian bisa mengulas tentang perjuangan dari pelaku UMKM untuk bisa survive di masa sulit akibat pandemi. Paparkan apa saja upaya yang bisa dilakukan. Semisal belajar marketing digital, belajar mengoptimalkan media sosial untuk pemasaran, dan sebagainya.
Termasuk, bisa digambarkan perihal intervensi alias apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah setempat untuk membantu pelaku UMK agar bangkit dan tetap eksis di masa sulit.
Di bagian akhir tulisan, kalian bisa menuliskan penutup yang 'nendang'. Penutup yang keren agar pembaca yang membaca tulisan kita, mendapatkan kesan mendalam.
Semisal dengan menuliskan narasi motivasi kepada para pelaku UMKM agar tetap bersemangat berjuang di masa pandemi. Bisa dengan membangun optimisme. Atau juga dengan memaparkan data bahwa banyak pelaku UMKM yang sudah bisa bangkit dari situasi pelik akibat pandemi.
Bila menulis dengan menggunakan draft tulisan seperti ini, tulisan akan enak dibaca. Sebab, dari awal hingga akhir, tulisan merupakan sebuah cerita utuh. Jalinan antar paragraf juga berkaitan satu sama lain. Tidak saling berkelindan.
Menulis menggunakan kerangka tulisan menjadi cara mudah dan memudahkan kita untuk mencapai target 1000 kata. Kita bahkan tidak perlu berujar "sudah dapat berapa kata ya".