Dalam wawancara dengan badminton.ina jelang keberangkatan ke Spanyol pada akhir pekan kemarin, tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani (18 tahun) mengaku tidak sabar ingin segera tampil di Spain Master 2021.
Ada dua alasan yang membuat tunggal putri harapan baru Indonesia ini antusias bermain di Spanyol. Pertama, ini akan menjadi laga debutnya di turnamen BWF level Super 300.
Alasan kedua, turnamen itu digelar di Huelva yang merupakan kota kelahiran pebulutangkis idolanya, Carolina Marin. Kebetulan Marin diplot sebagai unggulan 1 di turnamen ini.
"Harapannya di sini bisa meraih hasil bagus dan ingin banget bertemu dia (Marin). Syukur-syukur dia bisa nonton langsung pertandingan saya," ujar Putri dikutip dari badminton.ina.
Namun, harapan Putri untuk bisa bertemu idolanya di lapangan, harus kandas. Sebab, Marin memutuskan mundur dari Spain Masters 2021 yang mulai digelar Selasa (18/5) hingga Minggu (23/5).
Tidak ada penjelasan alasan mundurnya peraih medali emas Olimpiade 2016 ini. Namun, sangat mungkin Marin memilih menghemat tenaga demi bisa tampil optimal di Olimpiade tahun ini.
Pemain unggulan mundur, keuntungan bagi wakil Indonesia
Tak hanya Marin, tunggal putri unggulan dua asal Denmark, Line Kjaersfeldt dan pemain Swiss unggulan 7, Sabrina Jacquet juga mundur. Termasuk dua pemain tunggal putri Malaysia, Kisona Selvaduray dan Goh Jin Wei.
Daftar pemain mundur semakin bertambah panjang setelah seluruh pemain India menarik diri dari keikutsertaan di turnamen ini. Di antaranya dua unggulan di tunggal putra, Subhankar Dey (unggulan 4) dan Ajay Jayaram (ungguln 7). Belum lagi beberapa pemain Eropa yang menjadi unggulan di sektor ganda.
Banyaknya pemain yang mundur ini memang membuat greget turnamen Super 300 ini menjadi menurun. Namun, di sisi lain, banyaknya pemain unggulan yang batal tampil, menjadi keuntungan bagi pemain Indonesia.
Sebab, ketika beberapa pemain unggulan mundur, lawan berat jadi berkurang. Sehingga, peluang untuk melaju ke babak penting atau bahkan meraih gelar, semakin terbuka.