SELAMA 127 tahun eksis sebagai klub sepak bola, baru kali ini, Manchester City berada pada situasi 'nervous'. Pasalnya, City kini hanya hanya berjarak 90 menit plus dari final Liga Champions.
Setelah tengah pekan lalu berhasil mengalahkan Paris Saint Germain (PSG) 2-1 di Paris, Manchester City kini giliran menjadi tuan rumah pada laga leg II semifinal Liga Champions, Selasa (4/5) malam waktu Eropa atau Rabu (5/5) dini hari waktu Indonesia.
Laga ini akan menguras emosi. Bikin nervous. Sebab, baru kali ini, City sangat dekat dengan final Liga Champions. Fase yang selama ini mereka idamkan tapi tak pernah kesampaian.
Sebab, sepanjang keikutsertaan di Liga Champions, pencapaian maksimal City hanyalah babak semifinal. Itu terjadi pada Liga Champions musim 2015/16 silam. Kala itu, City disingkirkan Real Madrid lewat agregat 0-1.
Namun, situasi yang dihadapi City kali ini jauh lebih baik dari lima tahun silam. Sebab, City menyongsong laga leg II nanti dengan keunggulan 2-1 di laga pertama. Artinya, hasil imbang atau bahkan kalah 0-1, sudah cukup membawa City ke final.Â
Andai saja dini hari nanti City bisa kembali tampil keren seperti di Paris pada tengah pekan lalu, saya tidak ragu menyebut tim asuhannya Pep Guardiola ini akan lolos ke final?
Memangnya, bagaimana penampilan City di Paris?
Istimewa.
Manchester Biru-julukan City-yang bermain tanpa penyerang tengah karena Guardiola memainkan Kevin De Bruyne sebagai "false nine", tampil mendominasi. Utamanya di babak kedua. City bahkan bisa menekan PSG sebelum garis tengah lapangan.
Simak fakta berikut ini. Barisan pertahanan City yang dipimpin Ruben Dias, bisa membuat penyerang berbahaya milik PSG, Kylian Mbappe, tak berkutik sepanjang pertandingan.
Mbappe yang tampil ganas kala melawan Barcelona dan Bayern Munchen di babak sebelumnya, kesulitan sekadar untuk menyentuh bola. Apalagi, melakukan shots.