Sudah dua tahunan dia menemani kami. Sejak tetangga sebelah rumah yang merupakan pemilik keduanya, menawarkan ke kami agar memeliharanya. Sejak itu, dia dekat dengan kami.
Tinggal, berteduh, meminta makan, dan terkadang tidur di rumah kami. Keberadaannya sudah seperti menjadi bagian keluarga yang dengan segala tingkah polanya, ikut mengisi hari-hari kami.
Setelah kepergiannya, kami hanya bisa mengenangnya.
Chero yang setiap saya menulis, senang rebahan manja di kaki. Chero yang tidak pernah galak, tidak pernah mengeluarkan cakarnya bila dipeluk-peuk oleh kami.
Chero yang ketika makan bareng dengan kucing-kucing kecil di rumah, selalu mengalah. Tidak mentang-mentang kucing gedhe, lantas mendominasi saat makan bareng. Dewasa sekali dia.
Chero yang ketika bertambah besar, bila malam senang tidur di luar, tetapi setiap pintu rumah dibuka saat Shubuh, sudah mengeong meminta sarapan.
Ah, kamu akan dirindukan, Chero. Kepergianmu membuat kami larut dalam haru. Ya, you'll be missed.
Buat sampean yang masih punya binatang piaraan, hayuuk lebih diperhatikan dan sayangi mereka. Sebab, kita tidak tahu kapan berpisah dengan mereka. Selamat jalan Chero!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H