"MENGAPA tidak ada pemain Juventus yang "rebahan". Mengapa mereka tidak terpikir melakukan itu?
Begitu ucap komentator merespons gol Sergio Oliveira ke gawang Juventus yang membuat FC Porto menyamakan skor 2-2 di menit ke-115 pada laga leg II babak 16 besar Liga Champions, Rabu (10/3) dini hari.
Oliveira (28 tahun) yang mengeksekusi tendangan bebas, dengan jeli mengirim bola menyusur tanah. Mengecoh "pagar hidup" Juventus yang mengira bola akan ditendang melengkung bak buah pisang.
Beberapa "pagar" seperti Cristiano Ronaldo dan Adrian Rabiot melompat. Bahkan malah memunggungi datangnya bola. Sementara Szczesny, kiper Juve tampak kaget. Dia terlambat bereaksi. Bola memang bisa disentuhnya, tapi tetap melaju ke gawangnya.
Tetapi memang, pagar hidup Juventus terlihat longgar. Hanya ada 4-5 pemain saja. Seolah meremehkan tendangan bebas Oliveira. Padahal, andai ada pemain Juventus yang "rebahan" di belakang pagar pemain, sepakan Oliveira itu rasanya tidak akan menjadi gol.
Menyoal gol itu, mantan pelatih Juventus, Fabio Capello menyebut kesalahan mengantisipasi tendangan bebas di menit krusial itu tak termaafkan. Unforgivable. Dia bahkan menuding pemain-pemain Juventus takut pada bola.
"Dulu, pemain-pemain yang saya pilih menjadi pagar hidup, mereka tidak takut pada bola. Tapi ini, mereka seolah takut. Mereka melompat dan memasang punggung mereka," ujar Capello menyindir Ronaldo dan Rabiot seperti dikutip dari Football Italia.
Meski menang, Juve tersingkir di babak 16 besar
Gol di menit ke-115 itu membuat pemain-pemain Juve panik. Ronaldo terdiam. Padahal, di masa normal, Juve sempat comeback. Dua gol Federico Chiesa di menit ke-49 dan 63, membalik ketertinggalan satu gol menjadi keunggulan 2-1. Sebelumnya, Porto unggul lewat penalti Sergio Oliveira di menit ke-19.
Skor 2-1 di masa normal itu membuat laga dilanjutkan ke masa perpanjangan waktu. Sebab, di leg pertama di markas Porto, Juve kalah 2-1. Maka, agregat pun sama kuat, 3-3.