Mulai hari ini, Selasa (2/3), turnamen bulutangkis Swiss Open 2021 dimulai. Turnamen BWF Super 300 yang digelar di Kota Basel ini akan digelar hingga Minggu (7/3) mendatang.
Tidak banyak pemain Indonesia yang dikirim tampil di Swiss Open. PBSI hanya mengirimkan delapan (8) wakil. Mereka sudah berangkat menuju Swiss, Sabtu (27/2) lalu.
Rinciannya, satu pemain di tunggal putra, satu pemain di tunggal putra, 3 pasangan di ganda putra, dan 3 pasangan di ganda campuran. Di ganda putra malah tidak ada wakil.
Mengapa PBSI hanya mengirimkan sedikit wakilnya ke Swiss Open?
Pertama, karena level Swiss Open yang memang "hanya" Super 300. Level kedua dari bawah dalam urutan turnamen BWF World Tour. Hadiah prize money-nya tidak besar.
Gebyar turnamennya juga kurang greget. Sebab, tidak banyak pemain top dunia yang tampil, hanya beberapa saja. Utamanya dari Eropa. Sementara pemain-pemain top dari Asia sedikit saja yang berpartisipasi.
PBSI pun memilih untuk mengirimkan beberapa pemain muda ke turnamen ini, ambil contoh di ganda putra. Tiga pasangan yang tampil, semuanya merupakan pemain muda. Yakni pasangan Shohibul Imam Fikri/Bagas Maulana, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Martin.
Alasan kedua, jadwal Swiss Open "kurang pas". Swiss Open 2021 digelar di awal Maret, itu yang membuat turnamen ini kurang dilirik oleh pemain-pemain top dunia.
Sebab, banyak dari mereka yang lebih tertarik untuk fokus tampil di All England Open pada 17-21 Maret mendatang. Maklum, All England yang Super 1000, jelas lebih bergengsi.
PBSI sempat galau
PP PBSI sebagai induk olahraga bulutangkis, juga sempat galau dalam mengirimkan siapa saja pemain yang akan tampil di Swiss Open. Galau karena sejumlah kejadian yang serba mendadak.