Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Kembali Setelah Hampir Kehilangan Segalanya

29 Januari 2021   10:04 Diperbarui: 29 Januari 2021   10:12 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roberto Firmino (kiri) dan Trent Alexander Arnold, dua pencetak gol Liverpool ke gawang Tottenham. Liverpool mengalahkan Tottenham 3-1 di Liga Inggris, Jumat (29/1) pagi tadi/Foto: The Liverpool Offside

Liverpool akhirnya merasakan kembali nikmatnya kemenangan. Di Kota London, The Reds--julukan Liverpool, menang 3-1 atas tuan rumah Tottenham Hotspur, Kamis (28/1) malam waktu setempat atau Jumat (29/1) dini hari waktu Indonesia.

Ini kemenangan penting. Kemenangan yang menghidupkan kembali harapan mereka di kompetisi musim 2021/21. Sebelumnya, Liverpool sudah hampir kehilangan segalanya ketika Liga Inggris baru berjalan setengah perjalanan.

Satu demi satu kebanggaan yang telah mereka jaga mati-matian selama bertahun-tahun, mendadak lenyap. Termasuk sejumlah asa yang ingin mereka capai di musim ini, juga ikut sirna.

Di lima pertandingan yang mereka mainkan sejak 27 Desember 2020, Liverpool tidak pernah lagi meraih kemenangan di Liga Inggris.

Malah, yang bikin pendukungnya tidak bisa tidur, Liverpool tidak bisa mencetak gol sejak pergantian tahun. Tiga pertandingan berakhir kalah 0-1 dari Southampton dan Burnley. Serta bermain 0-0 melawan Newcastle.

Itu sulit dinalar. Bagaimana bisa, Liverpool yang memiliki pemain-pemain yang bisa mencetak gol bahkan tanpa melihat seperti Roberto Firmino, mendadak lupa caranya bikin gol.

Bagaimana bisa, tim yang memiliki pemain tengah jenius seperti Thiago Alcantara, kesulitan menciptakan peluang.

Karena hal ini, Liverpool jadi olok-olokan. Netizen lalu menyinggung bek Manchester United, Harry Maguire yang sudah mencetak satu gol. Sementara seluruh skuad Liverpool belum bisa mencetak gol di tahun 2021.

Malah, ketika kalah dari Burnley pada 22 Januari lalu di Anfield, Liverpool kehilangan rekor membanggakan tidak pernah kalah di kandang sendiri yang telah bertahan dua tahun delapan bulan.

Yang lebih buruk, hasil itu membuat Liverpool bahkan terlempar dari empat besar. Tim yang selama berpekan-pekan menguasai puncak klasemen itu mendadak jatuh. Kini, jangankan bicara juara, mereka malah harus  bersaing masuk empat besar (zona Liga Champions).

Tiga hari kemudian, Liverpool kehilangan kesempatan meraih satu trofi di musim ini. Liverpool out dari perburuan Piala FA usai kalah 2-3 dari Manchester United di Old Trafford.

Kekalahan dari Manchester United itu semakin menjadi penegas, bahwa Liverpool sedang tidak baik-baik saja. Banyak orang memprediksi Liverpool yang sedang terpuruk, sepertinya susah untuk bangkit.

Sebab, jadwal berikutnya di Liga Inggris terbilang berat. Liverpool harus menghadapi Tottenham Hotspur di London. Dengan kondisi lini pertahanan keropos karena cedera pemain dan lini depan yang mandul, kiranya sulit membayangkan Liverpool bisa bangkit.

Liverpool sukses meredam 'monster counter attack'

Namun, banyak orang tidak memperhatikan pesan dari Old Trafford di laga Piala FA itu. Di balik duka di Old Trafford itu, terselip kabar bagus bagi Liverpool.

Bahwa, mereka sudah bisa mencetak gol. Dua gol ke gawang Manchester United itu merupakan yang perdana di tahun 2021 ini. Meski itu terjadi di Piala FA. Bukan di Liga Inggris.

Toh, itu bisa menjadi pendorong semangat. Jordan Henderson dkk semakin yakin, mereka bisa bangkit. Tersingkir dari Piala FA juga membuat anak asuh Jurgen Klopp jadi punya energi lebih untuk sukses di Liga Inggris.

Toh, peluang juara belum tertutup. Toh, kompetisi Liga Inggris masih berjalan separoh. Baru 19 pertandingan dari total 38 pertandingan. Liverpool masih bisa mempertahankan gelar.

Dan, semangat bangkit demi keluar dari episode buruk itulah yang diperlihatkan Liverpool di kandang Spurs tadi pagi.

Meski kembali tampil dengan bak tambal sulam, kali ini kapten tim, Jordan Henderson yang aslinya gelandang, 'disulap' jadi bek tengah. Hendo diplot menemani Joel Matip, tetapi Liverpool tampil garang.

Meski, harus diakui, Liverpool terbantu oleh kepemimpinan wasit Martin Atkinson yang tidak 'berat sebelah'. Di awal laga, Tottenham berhasil unggul lewat Son Heung-Min. Tapi, Atkinson lantas mengecek VAR. Hasilnya, gol itu dianulir karena Son dianggap offside.

Liverpool akhirnya unggul di akhir babak pertama lewat Roberto Firmino. Meneruskan sodoran Sadio Mane, Firmino mengeksploitasi kekakuan komunikasi antara bek Tottenham Eric Dier dan kiper Hugo Lloris saat akan menangkap bola.

Di awal babak kedua, Liverpool unggul dua gol lewat Trent Alexander Arnold di menit ke-47. Bola liar hasil sepakan Mane yang ditepis Lloris, langsung disambar Trent.

Merespons gol ini, pelatih Tottenham, Jose Mourinho terlihat mencak-mencak di pinggir lapangan sembari mengomel.

Setelah uring-uringan di akhir babak pertama karena timnya kemasukan gol mudah, Mourinho kembali mengamuk karena timnya kemasukan gol cepat di awal babak kedua.

Toh, dua menit kemudian, Mourinho bersorak ketika Pierre Hojbjerg mencetak gol jarak jauh. Spurs memperkecil skor, 1-2.

Lantas, Liverpool mencetak gol ketiga lewat Mohamed Salah lewat skema serangan apik. Namun, gol itu dianulir Atkinson lewat penglihatan VAR. Penyebabnya, sebelum memberi umpan ke Salah, Firmino ketahuan mengontrol bola dengan tangannya.

Namun, di menit ke-65, Mane mencetak gol ketiga Liverpool usai meneruskan umpan Trent. Liverpool meraih kemenangan pertama mereka di Liga Inggris di tahun 2021.

Dalam sesi wawancara seusai pertandingan, Klopp mengaku gembira dengan kemenangan di London. Dia menyebut anak asuhnya tampil berani di markas Spurs.

"It was a brave performance in a game against a counter-attacking monster, which they are, and that makes it even more special. For tonight, it was really good," ujar Klopp dilansir dari Liverpoolfc.com.

Klopp benar. Spurs di laga tersebut memang bak seperti monster serangan balik. Lewat counter attack, berkali-kali (tidak hanya sekali dua kali), Son lepas dari penjagaan bek-bek Liverpool.

Satu tendangannya melangit. Sepakan lainnya ditepis Alisson, kiper Liverpool. Juga ada yang dintersep oleh bek Liverpool.  

Bagi Klopp, kemenangan atas Tottenham itu disebutnya menjadi momen bagi Liverpool untuk sedikit show up.

Ya, Liverpool naik ke peringkat 4 dengan 37 poin dari 20 laga. Mereka kini berjarak 3 poin dari Manchester United (40 poin) di peringkat 2. Serta berjarak 4 poin dari Mancehster City yang kini memuncaki klasemen (41 poin) dari 19 laga.

Di laga berikutnya, Liverpool akan kembali melakoni laga sulit. Mereka akan away ke markas West Ham pada 31 Januari. West Ham musim ini tampil oke dan ada di peringkat 5.

Klopp juga dipusingkan dengan cederanya Joel Matip yang membuatnya hanya bermain satu babak saat melawan Tottenham.

Namun, kabar cedera itu kalah dengan kabar gembira bahwa Liverpool sudah kembali bisa mencetak gol, sudah kembali menang. Dan itu akan menjadi energi bagus bagi Salah dkk saat melawan West Ham. Ya, Liverpool kembali setelah hampir kehilangan segalanya. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun