LCY lalu melakukan service. Setelah beberapa kali beradu pukulan, Ginting melakukan drop shot tipis di depan net. LCY mengangkat shuttlecock lantas disambar Ginting. Masuk.
Namun, empire menganggap raket Ginting menyentuh net sehingga dinyatakan foult. Artinya, poin untuk LCY dan dia pun juara. LCY merayakannya dengan sangat emosional di depan Ginting karena itu gelar pertamanya.
Para BL Indonesia kala itu menganggap, shuttlecock-lah yang menyentuh net. Tapi mungkin LCY beruntung karena dia pemain tuan rumah dan didukung suporter tuan rumah.
Bila dibandingkan dengan laga tadi malam, kekalahan LCY dari Vittinghus tadi malam sebenarnya "tidak ada apa-apanya" dibandingkan kekalahan Ginting.
Sebab, LCY masih punya kesempatan untuk menyamakan skor 20-20 dan memaksakan setting point. Sementara Ginting, poin kontroversial itu membuatnya kalah di final. Dia kehilangan peluang juara.
Nah, yang harus diteladani dari Ginting--termasuk LCY juga harus belajar darinya--adalah cara merespons keputusan kontroversial itu.
Di final Hongkong Open 2019, Ginting meskipun kecewa, sekadar melakukan protes seperlunya ke wasit. Dia tidak marah lantas membanting raket seperti LCY tadi malam.
Bahkan, ketika Ginting dikalahkan LCY di putaran kedua Thailand Open Kamis lalu, dia bisa legowo. Ginting malah memuji penampilan LCY.
Dilansir dari badmintalk_com, Ginting berujar begini, "Lawan saya bermain sangat baik hari ini. Dia bermain lebih baik dari saya. Lee mengendalikan permainan tadi. Di game terakhir dia bermain lebih banyak menyerang dan dia bermain lebih baik dari saya hari ini".
LCY perlu meneladani sikap gentle Ginting. Jangan ketika menang dan diuntungkan oleh keputusan kontroversial, dia gembiranya bukan main sampai lupa berempati kepada lawan.
Tapi, ketika LCY yang dirugikan oleh keputusan kontroversial, dirinya malah ngamuk sampai membanting raket. Tetapi memang, BL menganggap LCY ini kurang punya attitude bagus.